Foto diambil dari BP3TKI Makassar.
Masih hangat suasana euforia hari pahlawan 10 November lalu, dunia perburuhan tanah air diselimuti kabar duka terkait meninggalnya dua orang pahlawan devisa di negara Malaysia. Jumat (11/11/2016) dua jenazah TKI asal Sulawesi diserahterimakan BP3TKI Makassar kepada keluarganya.
Diinformasikan BNP2TKI, tim Seksi Perlindungan BP3TKI Makassar telah memfasilitasi pemulangan dua jenazah TKI sekaligus. Kedua jenazah TKI tersebut adalah Almarhum Mupril Abdul Muing (39) asal kabupaten Polmas, Sulawesi Barat dan Almarhum Sabbaran Parallu (44) asal kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Sabbaran Parallu dan Mupril Abdul Muing diberitakan meninggal dunia di hari yang sama, pada 6 November 2016 di Malaysia. Sabbaran meninggal dunia akibat penyakit pembengkakan jantung yang dideritanya. Sementara Mupril meninggal dunia disebabkan oleh ledakan tabung gas yang mengakibatkan 80% tubuhnya terbakar dan rusaknya organ-organ penting.
Keduanya dibawa pulang ke Indonesia dengan jalur darat dari Miri Malaysia ke perbatasan Entikong dan dari Entikong dilanjut ke Pontianak. Kemudian kedua jenazah dibawa melalui jalur penerbangan dengan rute Pontianak-Jakarta, dan Jakarta-Makassar. Kedua jenazah tiba di Terminal Cargo Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 16.30 WITA.
Jenazah almarhum Sabbaran dan almhuma Mupril diserahkan tim BP3TKI Makassar ke keluarga masing-masing, dipimpin Kepala BP3TKI Makassar Mohamad Agus Bustami. Kepada pihak keluarga, Agus Bustami dan Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan, Imrana Syatar menyampaikan ucapan turut berbelasungkawa atas musibah yang dialami. Pihak keluarga dari kedua almarhum diberi santunan biaya pemakaman yang langsung diserahkan oleh Kepala BP3TKI Makassar. Sementara terkait asuransi dan hak-hak kedua almarhum belum bisa diinformasikan lebih lanjut karena masih dalam suasana duka. (ol)