Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Jawa Timur menyiapkan dua unit ambulans bagi buruh migran. Ambulans itu bisa digunakan untuk mengantar buruh migran yang sakit maupun meninggal hingga ke kampung halaman.
Kepala Disnakertransduk Jawa Timur, Sukardo mengatakan, buruh migran bisa memanfaatkan ambulans tersebut secara gratis. “Kami pastikan tidak ada tarikan biaya dan bisa dinikmati secara gratis oleh buruh migran,” ujarnya, Senin (29/8/2016).
Sukardo menambahkan, dua ambulans yang dimiliki sebenarnya tidak bisa maksimal untuk melayani buruh migran, karena idealnya diperlukan minimal empat ambulans.
Selama ini, Disnakertransduk harus menyewa ambulans untuk melayani buruh migran. Terutama bagi buruh migran yang sakit dan meninggal dunia yang berangkat melalui jalur ilegal.
Hal ini berbeda dengan buruh migran yang berangkat melalui jalur legal. Buruh migran seperti ini biasanya seluruh proses pemulangannya menjadi tanggungan perusahaan dan PPTKIS.
“Karena itu, saya meminta kepada calon tenaga kerja, untuk berangkat ke luar negeri melalui jalur yang benar dan legal,” cetus Sukardo.
Sekedar informasi, Disnakertransduk Jawa Timur menyebutkan ada 175 warga Jawa Timur yang menjadi buruh migran. Terbanyak memilih Hongkong, Taiwan, Malaysia, Singapura dan Arab Saudi sebagai negara penempatan.
Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor informal seperti pekerja rumah tangga (PRT), baby sitter dan perawat lansia. Sedangkan sisanya bekerja di pabrik dan manufaktur. (yw)