Foto diambil dari BNP2TKI.
Lebaran tinggal seminggu lagi. Mudik atau pulang kampung menjadi suatu tradisi khusus yang dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri oleh umat muslim Indonesia, begitu juga bagi TKI yang saat ini sedang bekerja di luar negeri. Kesempatan ini digunakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memfasilitasi kepulangan beberapa TKI ke tanah air sekaligus mengadakan kegiatan silaturahmi dengan mereka. BRI memberikan fasilitas gratis dari negara tempat mereka bekerja hingga ke kampung halaman mereka.
Seperti dikutip dari situs resmi BNP2TKI, BRI memfasilitasi mudik gratis bagi 44 orang TKI yang dipilih langsung oleh BRI berdasarkan intensitas transaksi keuangan mereka selama ini ke Indonesia.
Kegiatan silaturahmi ini diselenggarakan oleh BRI pada hari Selasa (28/6) di Hotel Sultan, Jakarta. Selain jajaran manajemen kantor pusat BRI, turut hadir pula perwakilan dari BNP2TKI, BP3TKI, OJK, dan World Bank.
Kegiatan yang bertema “Silaturahmi & Apresiasi PT BRI untuk Pahlawan Devisa” ini dihadiri oleh Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Lisna Y. Poelongan. Hadir pula Kepala BP3TKI Jakarta, Ahnas. Dalam sambutannya, Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI mengucapkan terima kasih kepada bank BRI yang sudah mendukung TKI dari proses peminjaman kredit untuk biaya penempatan ataupun kredit untuk TKI purna yang ingin berwirausaha.
“Ke depan kami sangat berharap agar proses pengurusan kredit bagi TKI lebih cepat prosesnya dari BRI karena kredit usaha rakyat (KUR) untuk penempatan TKI ataupun TKI yang sudah kembali ke tanah air sangat diharapkan untuk kesejahteraan TKI”, ujar Lisna.
Dalam kesempatan itu, Lisna juga berpesan kepada TKI yang hadir untuk menjaga martabat bangsa Indonesia selama bekerja di luar negeri dan tingkatkan terus transaksi keuangannya terutama untuk modal usaha keluarga di Indonesia.
Saat ini tercatat jumlah uang kiriman dari TKI yang bekerja di luar negeri (remitansi) terbesar berasal dari negara Saudi sebesar USD 943 juta dan disusul oleh remitansi asal TKI Malaysia dan Taiwan masing-masing sebesar USD 785 juta dan USD 295 juta (ol)