Menurut data International Labour Organization (ILO) yaitu organisasi perburuhan sedunia, Sinjai adalah salah satu Kabupaten yang menjadi pemasok Pekerja Rumah Tangga (PRT) khususnya di Makassar. Namun sangat disayangkan karena masih ada anak-anak yang dipekerjakan sebagai PRT. Padahal pekerjaan ini sangat rentan bagi anak-anak karena mereka bekerja di wiliyah private yang sulit dipantau. Ada anggapan yang keliru dari sebagian majikan yang menganggap bahwa mempekerjakan anak sebagai PRT lebih menguntungkan karena anak lebih patuh. Padahal, sulit mengharapkan hasil kerja yang sempurna dari anak-anak, karena dunia mereka memang bermain dan belajar. Hasil kerja yang kurang baik itulah yang seringkali jadi pemicu munculnya kekerasan oleh majikan terhadap PRT yang sebenarnya itu terjadi karena kesalahan majikan sendiri yang mempekerjakan anak-anak.
Koordinator Provinsi Sulsel ILO-Promote, Rasyidi Bakry menyampaikan sebagai badan di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang memiliki mandat utama untuk mewujudkan kerja layak bagi semua pekerja, ILO Promote fokus mendorong terwujudnya kerja layak bagi PRT dan disaat yang sama mendorong agar anak-anak di bawah usia 18 tahun tidak dipekerjakan sebagai PRT.
Karena itu pada saat pembagian raport siswa, ILO-Promote Sulawesi Selatan mengadakan sosialisasi sekaligus sebagai tindak lanjut dari pelatihan yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 di Hotel Sinjai. Praktiknya ILO-Promote Sulsel dan PGRI Sinjai melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penghapusan pekerja rumah tangga (PRT) anak di SMP Negeri 2 Sinjai Borong, di Desa Barambang Sinjai pada Sabtu 24/12/2016.
Kegiatan ini sengaja dirangkai dengan acara penyerahan raport siswa, yang rutin dilaksanakan setiap akhir semester. Dihadiri oleh lebih kurang 70 peserta yang merupakan orang tua siswa, kegiatan sosialisasi dimulai pada jam 9.00 Wita.
Mansyur, selaku kepala sekolah di SMP tersebut dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi ini sangat penting dilaksanakan di sekolahnya karena berdasarkan pengamalan di tahun-tahun sebelumnya, banyak siswanya yang tidak melanjutkan sekolah karena dengan alasan ingin membantu perekonomian keluarga akhirnya berhenti sekolah dan bekerja sebagai PRT di kota. Untuk itu, dia sangat mengapresiasi kesediaan pengurus PGRI Sinjai dan ILO yang datang untuk memberikan sosialiasi. Apalagi sekolahnya yang berjarak sekitar 60Km dari Ibu kota Sinjai terbilang masih sangat sulit dijangkau karena kondisi jalan yang rusak parah.
Selanjutnya, Basri selaku sekertaris PGRI Sinjai dalam sambutannya menjelaskan tentang kerjasama yang telah terjalin antara ILO dan PGRI untuk bersama-sama mengkampanyekan penghapusan dan pencegahan PRT Anak. Menurutnya, saat ini, biaya sekolah semestinya tidak bisa lagi dijadikan alasan oleh orang tua untuk memberhentikan anaknya dari sekolah. Sebab, pemerintah telah melaksanakan program pendidikan gratis. Untuk itu dia berharap agar para orang tua yang hadir terus mendukung anaknya agar bisa tetap bersekolah.
Senada dengan Basri, Rasyidi juga menghimbau agar orang tua yang hadir terus mendukung dan memberi kesempatan anak-anak mereka untuk melanjutkan pendidikan. Orang tua semestinya tidak terjebak dalam kepentingan pragmatis dengan langsung meminta anak bekerja agar dapat penghasilan tambahan, tidak menutup kemungkinan salah satu dari anak didik di SMPN 2 Borong ini akan jadi orang sukses di masa datang jika terus diberi kesempatan untuk bersekolah, karena pendidikan adalah jalan yang paling memungkinkan untuk kesuksesan. (ol)