Foto diambil dari Kompas.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri didampingi Bupati Madiun Muhtarom, meletakkan batu pertama pembangunan rumah murah bagi TKI di Kelurahan Karangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Selasa ( 20/12/2016) siang. Hanif Dhakiri mengapresiasi upaya lembaga Peduli Buruh Migran (PBM) bekerja sama dengan bank dan pihak ketiga membangun perumahan murah bagi TKI.
Di depan ratusan TKI dan calon TKI yang datang pada acara itu, seperti dikutip dari Kompas.com Hanif mengatakan, uang TKI biasanya habis untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, para buruh migran akhirnya bolak-balik bekerja di luar negeri tanpa memiliki investasi jelas. Dengan membeli rumah subsidi khusus untuk TKI maka hasil kerja TKI selama di luar negeri bisa menjadi investasi produktif. Apalagi pembelian rumahnya dapat dicicil hingga 20 tahun.
Fasilitas kredit rumah itu dilatarbelakangi keprihatinan sekelompok mantan buruh migran atau TKI yang tergabung dalam lembaga bernama PBM Madiun yang melihat fenomena banyaknya TKI maupun mantan TKI yang pulang ke Indonesia tanpa hasil. Hal itu membuat PBM tergerak membuat gebrakan perumahan murah yang dikhususkan bagi TKI atau mantan TKI.
Koordinator Nasional PBM Lily Koesnadi menuturkan, dari hasil riset terhadap sejumlah TKI di Taiwan, Jepang, Korea, dan Hongkong yang dia lakukan, sebagian besar penghasilan TKI yang bekerja di luar negeri habis untuk memenuhi gaya hidup yang konsumtif. Kondisi itu, melecut Lily dan rekan-rekannya sesama aktivis buruh migran di PBM, merancang perumahan khusus bagi para TKI dan eks TKI.
Tahap pertama perumahan yang dibangun di Wungu, Kabupaten Madiun sebanyak 71 unit dengan tipe 36. Rumah tersebut dijual seharga Rp 132 juta, dengan uang muka paling rendah Rp 2,5 juta. Lily menegaskan orang yang boleh mengajukan pengambilan rumah, hanyalah TKI atau mantan TKI. Untuk itu harus dibuktikan dengan paspor dan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri. Kalau mantan TKI harus memenuhi persyaratan perbankan, dan punya penghasilan tetap.
Pembangunan perumahan murah bagi TKI di Madiun bisa menjadi contoh wilayah lain. Pembangunnya dilakukan dengan menggandeng perusahaan swasta dan bank. Kepada pengembang perumahan, Bupati Madiun Muhtarom meminta semangat membangun jangan hanya pada saat peletakan batu pertama. Pembangunan perumahan murah bagi TKI harus tuntas sesuai target yang direncanakan. (ol)