Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam meminimalkan kasus kekerasan dan eksploitasi yang dialami anak dan perempuan.
Sebagai langkah awal, Senin (19/9/2016), Kementrian PPPA menggelar “Pembentukan Forum Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak” di Surabaya.
Kepala Bidang Partisipasi Lembaga Profesi Kementrian PPPA, Riskiono mengatakan, pertemuan ini adalah untuk mensinergikan antar lembaga masyarakat, agar berpartisipasi dalam perlindungan terhadap anak dan perempuan.
“Kami ingin bersama-sama dalam menangani isu perempuan dan anak di Jawa Timur,” ujarnya.
Forum ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan program yang sesuai dari persoalan di tiap-tiap provinsi. Untuk Jawa Timur, persoalan yang menjadi garapan adalah kekerasan pada perempuan dan anak.
Dalam menggarap persoalan itu, Kementrian PPPA akan dibantu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jawa Timur.
Diharapkan, ke depan di setiap daerah akan mampu memetakan dan melakukan pencegahan ancaman terhadap anak dan perempuan.
“Kerjasama ini penting karena kami memiliki keterbatasan. Minimal kami ingin jumlah kasus anak dan perempuan mengalami penurunan,” cetus Riskiono.
Selain Jawa Timur, forum yang sama sudah dilakukan di 12 provinsi.
Sekedar informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah perempuan di Indonesia mencapai 65,71 pesen dari total 252 juta jiwa. Untuk kasus kekerasan yang dialami anak dan perempuan, Komnas Perempuan mencatat ada 293.200 kasus di Indonesia. (yw)