Setelah dua belas hari sejak meninggalnya Dodik Setyawan (26) pada hari Senin 08 Agustus 2016 dikarenakan koma selama sebulan, akhirnya jenazah dapat dipulangkan pada hari Jumat 19 Agustus 2016, diterbangkan memakai pesawat komersial Chatay Pasific dengan nomor penerbangan CX469 dengan nomor Cargo160-98038846 dari Bandara International Taoyuan pada pukul 10.10 menuju Hongkong untuk transit dan selanjutnya menuju bandara International Juanda Sidoarjo.
Jenazah tiba pada pukul 18.00 Wib setelah pengurusan kargo selesai pada pukul 20.00. Jenazah Dodik di antar ke rumah mertuanya tempat tinggal istri dan kedua anaknya di Dusun Sumbermanggis RT 02/13 Desa Barurejo Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi menggunakan fasilitas Ambulans Gratis dan Staf dari UPTP3TKI (Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia) Propinsi Jawa Timur. Jenazah tiba di rumah duka pada Sabtu 20 Agustus 2016 pukul 03.30 Wib.Kedatangan jenazah diiringi isak tangis tak tertahan keluarga besar almarhum Dodik.
Ratusan tetangga berdatangan untuk melayat di kediaman mertua Dodik. Imam Baidowi Kepala Desa Barurejo yang sigap menyambut kedatangan jenazah salah satu warganya yang meninggal di Taiwan ini kepada Indosuara mengatakan bahwa pihaknya akan terus member support.
”Warga kami setiap tahun ada sekitar 100 orang yang pergi keluar negeri terutama Taiwan, dan baru kali ini ada yang meninggal di luar negeri. Sejak saat koma hingga meninggal, kami pantau terus dan memberikan support pada keluarganya,” jelasnya.
Begitu juga Thika Dwi Safitri ibu 2 anak istri dari Almarhum Dodik saat dijumpai Indosuara, dengan wajah penuh kesedihan dan duka berkenan menerima uang duka dari para BMI Taiwan yang tergabung dalam komunitas WMIT-IKAWANGI dan IWAMIT ON AIR yang diamanahkan ke pihak KAMI (Keluarga Migran Indonesia) Kabupaten Banyuwangi untuk membantu menyerahkannya.
”Kami sekeluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman di Taiwan yang peduli dengan keluarga kami. Atas nama keluarga meminta maaf jika suami saya selama hidupnya pernah membuat kesalahan,” ungkapnya sambil menggendong anak keduanya yang masih berumur 10 bulan dan belum pernah merasakan belaian ayahnya.
Setelah melewati prosesi keagamaan secara Agama Hindu, pada pukul 08.15 Wib, jenazah Almarhum Dodik diberangkatkan ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman umum setempat dengan diiringi ratusan pelayat.
”Untuk hak-hak Almarhum sudah kami urus dibantu PJTKI yang memberangkatkannya dulu,” ujar Mariono kakak kandung almarhum Dodik Setyawan. Almarhum meninggalkan satu istri dan kedua anaknya yang pertama perempuan berumur 5,5 Tahun dan yang kedua Putra yang baru berumur 10 Bulan. Selamat jalan pahlawan keluarga, damai dan tenanglah dalam tidur panjamgmu, berbagai ucapan dari para sahabat mengiringi kepergiannya. (ka)