Deputi Perlindungan BNP2TKI Teguh Hendro Cahyono. Foto diambil dari BNP2TKI.
Paguyuban TKI Purna Bejo Group berada di Dusun Jongso, Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati Jawa Tengah. Paguyuban yang dikelola oleh para mantan TKI Korea Selatan ini berhasil membangun perternakan ayam close house tanpa bau, dan bekerja sama dengan PT Java Comfeed sebagai mitra yang menyediakan bibit ayam, obat-obatan, pakan dan vitamin. Hasilnya bisa dipanen setiap 28 hari sekali dengan omzet Rp.40 juta setiap kali panen.
Di Kecamatan Sukolilo Pati terbukti jika ada motivasi yang kuat dari para mantan TKI itu sendiri, ditambah dengan fasilitasi dari Pemerintah dan berbagai pihak, membuat program pemberdayaan peternakan yang dimiliki dan dikelola oleh TKI Purna ini berhasil.
Deputi Perlindungan BNP2TKI Teguh Hendro Cahyono beberapa waktu lalu menyempatkan diri meninjau Paguyuban TKI Purna Bejo Group. Dalam kunjungan tersebut turut mendampingi adalah Direktur Pemberdayaan Royati Sarosa, Kepala BP3TKI Yogyakarta AB Rokhman, Kepala BP3TKI Semarang Suparjo, Kepala BP3TKI Lampung Mangiring Hasoloan Sinaga, Perwakilan dari BP3TKI Bandung, BP3TKI Serang dan BP3TKI Mataram.
Tanggung jawab Pemerintah dalam rangka memberdayakan TKI purna adalah mengoptimalkan potensi maupun modal yang diperoleh TKI Purna dari bekerja di luar negeri, untuk menumbuhkan ekonomi keluarganya dan kemajuan perekonomian desanya. Hasil Paguyuban TKI Purna Bejo Group yang mewujudkan pemberdayaan secara produktif ini menjadi percontohan untuk dikembangkan di kantong TKI Purna daerah lain.
Saat ini BNP2TKI memprogramkan 5000 pemberdayaan TKI Purna yang diupayakan untuk diberikan pelatihan dan paling tidak ada sekitar 40% berhasil dan melahirkan wirausahawan baru yang dapat mengembangkan hasilnya. BNP2TKI mengharapkan pelatihan 40% bagi TKI Purna Korea Selatan dan 60% lagi bagi TKI Purna Lain. (ol)