Foto: 35 Anak Buah Kapal (ABK) KM Gemilang Samudera dimintai keterangan soal insiden pembunuhan di atas KM Mina Sejati, Kamis (22/8/2019) sumber kompas.com
Insiden di KM Mina Sejati terjadi di Laut Aru pada Sabtu (17/8/2019). Keberadaan 23 anak buah kapal (ABK), termasuk tiga pelaku pembantaian di kapal tersebut, hingga Kamis (22/8/2019), belum diketahui.
TNI AL menduga, 23 ABK termasuk tiga pelaku pembantaian telah tewas dalam insiden berdarah yang terjadi pada Sabtu (17/8/2019) itu.
Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban, mengungkapkan, dari keterangan sejumlah ABK selamat, insiden pembantaian di KM Mina Sejati dilakukan tiga pelaku saat rekan sesama ABK sedang tertidur.
Saat para ABK bangun, mereka melihat teman-temannya sudah dibunuh. Beberapa korban selamat mengalami luka dalam insiden itu.
Mereka menceburkan diri ke laut dan kemudian ditolong oleh KM Gemilang Samudera yang saat itu berada tak jauh dari KM Mina Sejati.
Dari keterangan yang diperoleh, sebagian ABK baru mengetahui kejadian itu setelah bel di dalam kapal berbunyi.
Bunyi bel itu tanda waktu bekerja. Namun, begitu bel dibunyikan, ada yang sudah dibunuh. Ada perlawanan oleh ABK saat itu.
Silaban belum dapat membeberkan motif di balik insiden itu karena para ABK yang selamat tidak mengetahuinya.
TNI AL juga kesulitan mengungkap motif di balik kejadian itu lantaran tiga pelaku hingga kini belum ditemukan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Mohamad Zaenal mengatakan, tiga pelaku yang membantai rekan-rekannya sesama ABK itu mempersenjatai diri mereka dengan parang.
Selain ada yang tewas di atas kapal, dua ABK lain juga tewas di laut setelah berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke laut. Kedua korban yang tewas di laut itu juga mengalami luka-luka. Tiga ABK pelaku pembantaian di atas KM Mina Sejati diduga bunuh diri
Dalam kejadian itu TNI AL memastikan 7 orang tewas, 11 selamat, dan sisanya belum diketahui. (Ol).