Untuk memberikan pengetahuan dan wawasan para BMI yang sudah kembali ke kampung halamannya di Banyuwangi, BP2KB (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana) Kabupaten Banyuwangi mengadakan acara “Kegiatan Pemahaman Keluarga TKI dan TKI Purna dalam meningkatkan Perekonomian” yang diselenggarakan di Aula Pertemuan KUD Trijaya jalan Banyuwangi Desa Sraten Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur.
Acara tersebut dilaksanakan pada hari Senin 29 Agustus 2016 dari pukul 09.00 hingga 14.00 Wib dan diikuti 70 peserta diambil dari 10 Kecamatan di wilayah Kabupaten Banyuwangi bersama dengan 10 purna BMI dari setiap kecamatan.
Joko Sugeng Raharjo Kepala Bidang Penempatan (Kabid Penta) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker)
Joko Sugeng Raharjo Kepala Bidang Penempatan (Kabid Penta) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Banyuwangi sebagai narasumber yang pertama menjelaskan pentingnya informasi tentang jalur perekrutan secara resmi, info yang didapatkan bisa di sebarluaskan ke para CTKI (Calon Tenaga Kerja Indonesia) di lingkungan dan desanya, agar mereka tidak terbujuk oknum calo.
”Saat ini di kabupaten Banyuwangi tidak ada PL (Pekerja Lapangan) atau Sponsor yang ada adalah Staf PJTKI yang mempunyai surat Tugas dari PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia), jika tidak bisa menujukan surat tugasnya maka itu disebut calo dan bisa di laporkan ke pihak berwajib,” ungkapnya.
Wawan Kuswanto, Ketua SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia)
Begitu juga narasumber yang kedua Wawan Kuswanto yang biasa dipanggil Kadir, Ketua SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) Kabupaten Banyuwangi menekankan pentingnya peran wanita sebagai ibu rumah tangga dan BMI Purna, agar bisa mengolah hasil yang didapatkan dari bekerja di luar negeri. Peluang usaha bisa tercipta bila ada sebuah kemauan dan tekad.
”Modal besar tidak menjamin seseorang berhasil dalam sebuah usaha, tetapi harus didukung sebuah perencanaan yang matang. Melihat kondisi sekelilingnya dan juga pangsa pasarnya, dengan membangun sebuah komunitas yang mempunyai tujuan yang sama, tentunya akan bisa saling bermanfaat dan membantu dalam berbagai informasi peluang usaha yang tepat,” pungkasnya.
Hj. Fitrin K, S.Sos,M.Si Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan BP2KB
Hal ini juga senada disampaikan Hj. Fitrin K, S.Sos,M.Si Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan BP2KB Kabupaten Banyuwangi sebagai ketua penyelanggara.
”Saat proses menjadi CTKI sesuai prosedur yang resmi dan benar melewat Disnaker Banyuwangi dan saat pulang ke Indonesia setelah finish kontrak agar bisa mengolah keuangannya untuk membuka usaha mandiri, dan bisa berkumpul dengan keluarga dan anak tidak kehilangan kasih sayang dari ayah dan ibunya,” ujarnya saat diwawancarai Indosuara.
Dari 70 peserta purna BMI ada 2 orang yang pernah bekerja di Taiwan bernama Sulis. Ia pernah bekerja di wilayah Kaohsiung dan Sri Wahyuni yang pernah bekerja di daerah Changhua mengungkapkan kegembiraannya. ”Kami berdua sangat senang bisa ikut acara cara seperti ini,selain menambah wawasan juga banyak teman baru sesama BMI Purna,” tuturnya pada IndoSuara. (ka)