Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman meminta produksi lebih dari 20 ribu semen (sperma) beku untuk disuntikkan pada sapi di Jawa Timur.
Permintaan ini disampaikan Amran saat bertemu ahli dan dosen inseminasi buatan pada sapi dari Universitas Airlangga Surabaya, Trilas Sardjito, Jumat (11/10/2016).
Amran mengatakan, produksi semen beku ini adalah inovasi di bidang inseminasi buatan (IB) dan menjadi bagian dari gerakan SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting).
Harapannya, produksi semen beku itu bisa mempercepat swasembada peternakan yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo.
“Kita ada gerakan SIWAB (sapi indukan wajib bunting). Tadi mereka (Trilas dan tim) sanggup memproduksi 20ribu semen beku, tapi saya minta tambah (jumlah produksi). Pihak yang akan membeli adalah pemerintah. Pemerintah beli, kemudian dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Kami siapkan tahun 2017, kita siapkan 4 juta semen beku untuk rakyat Indonesia,” ujar Amran.
Menanggapi permintaan menteri, Trilas mengatakan dirinya siap untuk menjalankan perintah tersebut. Baginya, produksi semen beku untuk teknik IB bukan pertama kali dilakukan oleh akademisi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga.
Baru-baru ini, sapi berumur enam bulan yang ia kembangbiakkan telah memiliki bobot seberat 300 kilogram.
“Kita bikin kayak gini sejak tahun 2001. Sudah 15 tahun kita bekerja. Tentunya, produk kami cukup dikenal para inseminator. Produk ini juga disebar di desa binaan FKH di beberapa kabupaten di Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Lamongan, dan Bojonegoro,” terang Trilas.
Menurut rencana, 20 ribu semen (sperma) beku itu akan dibagikan terlebih dahulu ke desa binaan sivitas FKH. Produksi semen beku dari pihak pelaku lainnya akan dibatasi demi mengetahui efektivitas produk hasil peneliti Universitas Airlangga.
“Pak Menteri baru saja memberikan perintah, sehingga nanti kami akan hitung berapa, di mana saja desa yang bisa menerima kami. Harapannya, nama Airlangga semakin dikenal di masyarakat, dapat membangun masyarakat pedesaan, khususnya peternak menuju ke arah yang lebih baik,” tutur Trilas.
Sekedar informasi, tahun lalu, Kementerian Pertanian RI mengalokasikan 25 hingga 30 persen distribusi semen beku di Jawa Timur.
Dengan alokasi sejumlah itu, kelahiran ternak oleh teknik IB mencapai 1 juta 50ribu ekor sapi. Jumlah itu merupakan tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.
“Sehingga kalau (Universitas) Airlangga bisa (memproduksi) lebih besar lagi jumlahnya, lebih dari 20ribu, kami siap serap, (dibagikan) secara gratis, dan ada pendampingan dari dosen-dosen terbaik dari Universitas Airlangga. Kami sudah perintahkan dirjen untuk mengeksekusi,” tegas Amran. (yw)