Foto: PMI Overstay atau PMI Kaburan dari Taiwan tiba di Indonesia sumber BP2MI.
Sebanyak 160 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Taiwan tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (5/2). Mereka menggunakan pesawat charter Flight Batik Airlines ID 7625 yang dibiayai oleh National Immigration Agency (NIA) Taiwan dan mendarat pukul 17.15 WIB.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BP2MI Serang, Lismia Elita yang mewakili Kepala BP2MI Benny Rhamdani menjelaskan, 160 PMI yang tiba di tanah air ini adalah PMI overstayer, yang kelebihan masa tinggal di negara penempatan.
“Mereka adalah PMI overstayer yang bekerja melebihi batas kontrak kerja di beberapa daerah di Taiwan. Karena kelebihan masa tinggal, mereka dipulangkan oleh Imigrasi Taiwan. Mereka terdiri dari 84 laki-laki dan 76 perempuan,” jelas Lismia didepan awak media di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (5/2).
Setelah melalui protokol kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setibanya di Bandara, para PMI langsung diarahkan ke Help Desk BP2MI untuk pendataan dan mendapatkan Welcoming Greeting dari BP2MI.
Setelah diberikan pengarahan, para PMI dikembalikan ke Satgas Covid-19 untuk dilakukan karantina selama 5 hari sesuai Surat Edaran (SE) Satgas Covid 19 No. 6 Tahun 2021 di Hotel Milenium dan Hotel AONE daerah Wahid Hasyim dan menjalani tes PCR.
Selanjutnya, para PMI yang telah menjalani karantina akan diantar ke Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) milik Kementerian Sosial di Bambu Apus, Jakarta.
Para PMI akan didata dan dilakukan mapping untuk disiapkan kepulangannya ke daerah asal yang dibiayai oleh BP2MI. Namun, ada juga beberapa PMI yang sudah berencana dijemput oleh keluarga.
Pemulangan PMI Overstayer gelombang pertama disetujui pihak NIA yang mengeluarkan kebijakan untuk memulangkan sebanyak 160 PMI dari 386 PMI/WNI ke Indonesia. Sisanya sebanyak 226 PMI/WNI akan dipulangkan pada gelombang berikutnya yang waktunya akan ditentukan lebih lanjut. (0l)