Foto diambil dari BNP2TKI.
Dikutip REPUBLIKA.CO.ID, aktivis TKI dari Departemen Riset dan Hubungan Luar Negeri Dewan Pimpinan Nasional Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Ridwan Wahyudi mengaku tidak rela jika urusan dan perhatian Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid terpecah lantaran sibuk mengurus politik dan Pilgub DKI.
Menurut Ridwan, Nusron tidak serius mengurus TKI di luar negeri setelah ia menjadi Ketua Tim Sukses salah satu calon gubernur dalam Pilgub DKI 2017.
“Nusron cari aman dalam konteks politik kekuasaan. Dia sudah meyakini bahwa peta politik 2019 adalah milik Jokowi dan Golkar sudah mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi,” kata Ridwan dalam keterangan resminya, Minggu (19/9).
“Selama ini Nusron hanya berorientasi pada kekuasaan, sehingga ia bersedia menjadi kepala BNP2TKI itu juga karena kekuasaan, bukan karena ingin melayani TKI. Presiden tidak akan mengusik karena Nusron bagian dari Partai Golkar.” Ujar Ridwan. Ia menyarankan agar seluruh TKI membuat petisi untuk menggugat Nusron yang rangkap jabatan.
Diberitakan sebelumnya, politisi Partai Golkar Nusron Wahid telah menjadi Ketua Tim Pemenangan (tim sukses) Ahok di Pilgub DKI 2017. Hal ini ditetapkan lewat rapat tiga partai politik pendukung kandidat petahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Teman Ahok.
Rapat digelar di Kantor DPP Partai NasDem, Jl RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Jumat (30/7). Rapat dihadiri oleh Plt Ketua DPW NasDem DKI, Sekretaris DPD Partai Hanura Very Yonevil, Ketua DPD Partai Golkar Fayakhun Andriadi, Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, dan Nusron Wahid.(ol)