Foto: Etty binti Toyyib dinyatakan negatif corona dan kembali ke kampung halaman. Sumber kumparan.com / liputan6.com
Etty binti Toyyib Anwar yang lolos dari hukum pancung di Arab Saudi akhirnya pulang ke rumah. Sebetulnya, Etty sudah tiba di tanah air pada 6 Juli 2020 lalu. Namun, setelah menjalani tes usap ia terkonfirmasi positif Covid-19. Alhasil, Etty tak lantas kembali ke kampung halamannya di Majalengka. Ia harus dikarantina di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta sampai akhirnya Etty dinyatakan negatif Covid-19 setelah melalui beberapa kali tes swab.
Kamis, 30 Juli 2020 bertempat di Kantor Kementrian Luar Negeri, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan serah terima Etty binti Toyib kepada keluarga. “Ibu Etty dan keluarga, proses pembebasan Ibu Etty bukanlah upaya yang mudah. Ini memerlukan proses panjang. Dan kita patut bersyukur dalam pembebasan ini, banyak pihak yang membantu kita,” tutur Menlu Retno saat menyerahkan Etty kepada keluarga di Kementerian Luar Negeri, Kamis, 30 Juli 2020.
Retno mengatakan, pembebasan Etty melalui banyak proses. Dan pembebasannya dari hukuman mati merupakan bukti bahwa negara berusaha untuk hadir melindungi WNI di luar negeri.
Etty pulang ke rumah bertemu keluarga di Desa Cidadap, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka Jawa Barat Kamis 30 Juli 2020. Etty didampingi petugas Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja RI disaksikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat diwakili Dinas Tenaga Kerja dan Transmigasi dan PB NU.
Proses kepulangan dilakukan dengan protokol kesehatan Covid-19, sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik Garsadi, Sabtu (1/8/2020).
Sebelumnya, Etty dipenjara selama 18 tahun menanti hukuman qisas setelah hakim memutuskan bersalah atas pembunuhan majikannya Faisal bin Said Abdullah Al Ghamdi. Etty divonis bersalah bersama seorang warga negara India, Abu Bakar Kutil. Namun Etty bebas dari hukuman pancung karena pihak keluarga memaafkan setelah syarat diyat 4 juta real atau Rp 15,2 miliar berhasil dipenuhi.
Dana tersebut berasal dari pengumpulan dana rakyat Indonesia yang peduli dikoordinasi KBRI Arab Saudi (Kemenlu) – PB NU (NU Care- LAZISNU) dan ASN Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menginisiasi hingga berhasil mengumpulkan dana Rp 1,8 miliar. (0l)