Foto diambil dari BNP2TKI.
BNP2TKI melalui LP3TKI Surabaya pada Jumat tengah malam hingga Sabtu dinihari (03 – 04 Februari 2017) telah memfasilitasi dan menyerahkan 6 (enam) jenazah asal Jawa Timur kepada masing-masing keluarganya. Keenam jenazah tersebut meliputi 5 orang TKI Unprosedural yang menjadi korban musibah kapal karam di perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johorbahru, Malaysia, pada Senin pagi (23/01/2017), dan 1 TKI dari Osaka, Jepang, yang keberangkatannya melalui perusahaan jasa PPTKIS (Pelaksana Penempatan TKI Swasta) PT Mitra Tanker Samudera.
Jenazah TKI dari Osaka Jepang bernama Hadowi asal Kabupaten Bangkalan. Jenazahnya dipulangkan ke Indonesia melalui Bandara Osaka Kansai International (KIX), Jepang, pada Jumat (03/02/2017) pagi waktu setempat menunju Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kemudian dilanjutkan menuju Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo.
Kepala LP3TKI Surabaya Happy Mei Ardeni di Surabaya, pada Senin (06/02/2017) menjelaskan terkait kematian Hadowi TKI Jepang, KJRI Osaka dalam brafax yang diterima LP3TKI Surabaya menyebutkan, TKI Pelaut asal Kabupaten Bangkalan yang bekerja di bagian Injenering Ship Kapal Jaya Ocean ini meninggal dunia pada tanggal 26 Januari 2017 akibat sakit jantung yang diidapnya. Tepatnya pada saat kapal berada di perairan Okinawa, Jepang. Jenazah Hadowi diserahkan LP3TKI Surabaya kepada Muhammad Zaini selaku anak kandung almarhum pada Jumat (3/2/2017).
Adapun jenazah 5 TKI-Unprosedural asal Jawa Timur korban musibah kapal karam itu ialah Saifur Rohman asal Kabupaten Bondowoso, Wassalam asal Sampang, Imam Mubarok asal Lamongan, Wahyudi asal Tulungagung, dan Cicik Lailatul Fajriyah asal Pasuruan. (ol)