Teguh (kiri berkaca mata) Deputi Perlindungan TKI yang baru. Foto diambil dari BNP2TKI.
Bandara sejatinya menjadi salah satu pintu utama kepulangan TKI, dimana saat pulang ke Indonesia TKI harus melalui Pos Pelayanan kepulangan Bandara Soekarno Hatta. Untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, BNP2TKI terus melakukan berbagai upaya. Kepala BP3TKI Serang, Agustinus Gatot Hermawan membuat sebuah inovasi baru dengan adanya SIKEPO.
Apakah SIKEPO itu? Adalah kependekan dari Sistem Informasi KEPulangan Online. Melalui SIKEPO semua data TKI yang bermasalah atau Warga Negara Indonesia Overseas (TKIB/WNIO) yang pulang melalui Bandara Soekarno Hatta akan tersedia lengkap. Sistem ini dibangun untuk memastikan setiap TKIB/WNIO yang pulang dengan data yang sebenarnya dan secara detail berisi tentang informasi TKIB/WNIO yang semula didata secara manual.
Dalam kunjungannya ke Common Use Lounge (CUL) Bandara Soekarno Hatta Tangerang, pada Senin (10/10/2016), Deputi Perlindungan BNP2TKI, Teguh Hendro Cahyono sebagaimana dikutip dari berita BNP2TKI menyampaikan, apresiasi atas upaya dan inovasi yang dilakukan BP3TKI Serang dalam pelayanan, khususnya formulir yang disiapkan petugas di CUL dalam rangka dokumen pendukung bagi TKIB/WNIO yang dilayani karena sakit maupun tanpa brafaks dari Kementerian Luar Negeri. Dalam kunjungan tersebut turut serta Direktur Pemberdayaan BNP2TKI Ir. Arini Rahyuwati.
Teguh Hendro Cahyono mendukung penuh langkah positif dan inovasi BP3TKI Serang dalam pembuatan SIKEPO ini. Dalam arahannya, Teguh menyarankan agar permasalahan yang telah didata untuk segera ditindaklanjuti oleh Crisis Center BP3TKI Serang.
Arini Rahyuwati menambahkan dalam proses pemulangan TKIB/WNIO angkutan pemulangan menggunakan travel yang direkomendasikan oleh Angkasa Pura. Semua saran dan masukan guna memperbaiki sistem pendataan kepulangan TKIB/WNIO yang ada di bandara Soekarno-Hatta segera ditindaklanjuti dengan tim P2KTKI.
Melalui penerapan SIKEPO diharapkan permasalahan kepulangan TKIB/WNIO dapat dikendalikan dengan baik dengan tersedianya data dan informasi yang lengkap, sehingga TKI dapat kembali ke daerah asal dengan aman tanpa birokrasi berbelit serta pemerasan. (ol)