Foto: Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto sumber kompas.com
Pemerintah mengumumkan masih terjadi penularan virus corona yang menyebabkan wabah Covid-19 di Tanah Air. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB pada Rabu sore. Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah sejak Selasa (14/4/2020) pukul 12.00 WIB hingga Rabu (15/4/2020) pukul 12.00, ada penambahan 297 kasus Covid-19 di Tanah Air.
Dengan demikian, secara akumulasi ada 5.136 kasus Covid-19 di Indonesia sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret 2020 silam. Jumlah ini didapatkan berdasarkan jumlah pasien yang sudah diperiksa spesimennya, yaitu 33.001 orang. Hasil itu memperlihatkan bahwa 27.865 orang negatif virus corona. Yuri juga mengumumkan ada penambahan 20 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. Total pasien yang dinyatakan negatif virus corona berdasarkan dua kali pemeriksaan ada 446 kasus.
Kabar duka pun disampaikan dengan adanya 10 pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir. Jumlah keseluruhan ada 469 pasien yang tutup usia setelah dinyatakan positif virus corona hingga kemarin siang. Pemerintah pun mengajak masyarakat untuk saling bantu dan saling mengingatkan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Pemerintah berharap pasien yang melakukan isolasi diri di rumah atau secara kelompok di tingkat RW atau kelurahan dapat berjalan baik dengan bantuan masyarakat. Masyarakat diharapkan tidak melakukan diskriminasi terhadap pasien Covid-19 yang menjalani pemeriksaan di rumah, rumah sakit, juga yang sudah sembuh. Diketahui dalam update informasi terkait Covid-19, Jawa Timur mencatat penambahan kasus kematian tertinggi dengan 4 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Total pasien yang meninggal dunia di Jatim hingga kemarin siang mencapai 45 orang. Kemudian, Banten, terdapat 2 pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Dengan penambahan tersebut, total pasien meninggal dunia di Banten sebanyak 25 orang. Selanjutnya, di Jawa Tengah terdapat 1 pasien Covid-19 meninggal dunia.
Secara keseluruhan, di Jawa Tengah ada 27 orang yang meninggal dunia. Berikutnya, Kalimantan Selatan dengan 1 pasien Covid-19 meninggal dunia sehingga total 6 orang meninggal dunia hingga kemarin siang. Lalu, di Kalimantan Tengah terdapat 1 pasien Covid-19 meninggal dunia. Totalnya, 2 orang meninggal dunia di sana.
Terakhir, di Lampung, ada 1 pasien Covid-19 meninggal dunia sehingga 5 orang yang meninggal dunia hingga kemarin siang. Adapun kasus meninggal dunia tertinggi terjadi di DKI dengan 242 orang. Kemudian, Jawa Barat 52 orang, dan Jawa Timur 45 orang. Achmad Yurianto mengatakan, ada lebih dari 800 rumah sakit rujukan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia telah menangani pasien Covid-19. Lebih dari 800 rumah sakit.
Baik milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, milik BUMN, milik TNI-Polri, maupun milik swasta. Dari jumlah rumah sakit rujukan yang sudah dioperasionalkan, tersedia 4.000 lebih tempat tidur. Rumah sakit rujukan tersebut juga memiliki fasilitas berupa ruang isolasi tekanan negatif dan telah disiapkan ventilator.
Dengan begitu, pasien yang mengalami kondisi sedang-berat bisa mendapatkan layanan terbaik. Selain itu, pemerintah sudah mengoperasikan dua rumah sakit dadakan, yakni Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta dan RSD Covid-19 Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Semua itu bentuk kesungguhan kita di dalam menangani Covid-19 ini. Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah memiliki target mampu memproduksi 16.000 alat perlindungan diri (APD) setiap hari.
Target tersebut dipatok guna mendukung peran petugas medis yang tersebar di pelosok Tanah Air. Dalam memproduksi APD tersebut, pemerintah menggunakan bahan baku lokal dengan standar terbaik untuk memberikan perlindungan maksimal bagi tenaga medis.
Produksi APD itu juga sudah mendapat dukungan langsung dari Asosiasi Perstektilan Indonesia (API) dan sudah lolos tes uji di Balai Besar Tekstil Kementerian Perindustrian. Produksi APD buatan dalam negeri ini juga telah mendapat pengakuan dari badan kesehatan dunia (WHO). Yuri mengatakan, target produksi tersebut juga menegaskan bahwa pemerintah telah berupaya ekstra membuat petugas medis dapat bekerja dengan rasa aman. (0l).