Polisi akhirnya berhasil meringkus kawanan perampok yang merampok rumah Ir Dodi di kawasan Pulomas. Kawanan perampok yang aksinya sangat kejam dengan memasukkan kesebelas orang ke dalam kamar mandi sempit, sehingga menewaskan 6 orang, dan 5 orang lainnya harus dirawat secara intensif.
Seperti data yang didapatkan dari CNN Indonesia dan Tribun News, pelaku yang berhasil ditangkap sebanyak 3 orang. Dua orang pelaku terlebih dahulu ditangkap yaitu Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Ramlan tewas tertembak karena berusaha melawan dan melarikan diri, sedangkan Erwin mengalami luka tembak. Keduanya ditangkap di Gang Kalong RT 08 RW 02 Bojong, Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat. Kemudian tanggal 28 Desember malam, aparat kepolisian berhasil menangkap Sinaga di Villamas Indah, Bekasi Utara, Jawa Barat. Polisi masih sedang melakukan pengejaran terhadap 1 tersangka lainnya yaitu Yuspane.
Berdasarkan penyelidikan kepolisian, para pelaku tersebut murni didapati sebagai upaya perampokan. Barang-barang yang berhasil dirampok antara lain, HP, beberapa uang tunai sebesar Rp 6,5 juta dan beberapa mata uang asing, Thailand, Singapura dan US dolar serta jam tangan Rolex.
Dua hari sebelum aksinya, perampok tersebut telah mengadakan survei lokasi. Pilihan rumah Ir Dodi dikarenakan telah dipilih secara acak. Perampokan dilakukan pada hari Senin (26/12) pukul 14.27. Terlihat dari CCTV para perampok memasuki rumah dengan begitu mudahnya karena salah seorang sopir tidak menutup pintu pagar rumahnya. Sopir tersebut sedang mengambil kursi-kursi plastik untuk acara dari rumah almarhum Dodi yang lain yang letaknya tak jauh dari tempat kejadian.
Akhirnya sang pelaku perampokan pun memasuki rumah dengan mudahnya, kemudian menanyakan ke pembantu dimana kamar majikannya. Setelah itu, satu per satu semua orang yang di dalamnya disandera dibawa ke ruang tengah. Saat sedang melakukan aksinya Ir Dodi dan sopirnya baru tiba di rumah dan akhirnya juga ikut disandera. Mereka dimasukkan ke dalam kamar mandi sempit hingga lebih dari 12 jam.
Dari hasil otopsi yang diterima kepolisian, rata-rata korban meninggal dikarenakan pecahnya pembuluh darah akibat kekurangan oksigen. Darah yang ada di baju almarhum Dodi bukanlah luka tusuk, melainkan darah yang keluar dari hidung. Berikut wawancara CNN Indonesia bersama Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan.
Konferensi pers CNN Indonesia