Foto: Press Briefing Kemlu (Foto: Zakia Liland Fajriani/detikcom) sumber detikNews.com
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi bakal bertemu dengan Menlu Korea Selatan (Korsel) Kang Kyung-wha untuk membahas perlindungan TKI. Pertemuan atau joint commission meeting itu akan membahas berbagai persoalan mulai dari ekonomi hingga perlindungan buruh migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI).
Dalam pertemuan tersebut akan dibahas beberapa isu strategis dalam kunjungan bilateral antara lain kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi, industri strategis, ketenagakerjaan, maritim, energi, infrastruktur, kehutanan, kesehatan, pendidikan, kerja sama pembangunan dan perlindungan buruh migran Indonesi. Demikian disampaikan Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Desra Percaya di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).
Ada sejumlah rangkaian kegiatan yang bakal dilakukan oleh kedua Menlu tersebut mulai Senin (7/4) hingga Rabu (9/4) pekan depan. Desra juga mengatakan kedua Menlu bakal membicarakan sejumlah isu yang berkembang di tingkat kawasan.
Kesempatan itu juga akan digunakan untuk melihat perkembangan pembahasan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IK CEPA antara Indonesia dan Korsel.
Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir (Tata) menjelaskan, selain joint commission meeting tingkat Menlu, bakal digelar juga Regional on Women, Peace, and Security. Pertemuan itu, kata Tata, merupakan inisiatif Menlu Retno untuk mengutamakan peran dan partisipasi perempuan dalam proses perdamaian hingga pencegahan konflik.
Indonesia percaya bahwa perempuan dapat menjadi agent of peace, tolerance and prosperity. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mengutamakan peran perempuan dan partisipasi perempuan dalam proses-proses perdamaian termasuk pencegahan konflik, manajemen konflik dan post-conflict peace building.
Perwakilan dari Direktorat Polhukam Ditjen ASEAN, Caka, mengatakan kegiatan Regional Training on Women, Peace and Security yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 8-10 April 2019 itu juga bekerja sama terselenggara dengan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation. Sejumlah negara juga diundang untuk berpartisipasi dalam acara ini.
Pembukaan oleh Ibu Menlu kemudian dilanjutkan dengan sesi-sesi membahas isu-isu terkait kemajuan peran perempuan dalam peace process seperti mendengar update case study mengenai peace process di kawasan, peran regional dan internasional organisations, juga peran perempuan dalam rekonsiliasi serta beberapa insiatif dari komunitas mengenai kemajuan peran perempuan. (Ol)