Foto: Gambar dari Youtube TKI Habib. Jadi TKI di Korea Selatan, kerap pamer menu makan gratis tiap hari sumber detikNews.com
Pria asal Indonesia ini membagikan pengalaman saat bekerja di Korea Selatan. Termasuk menu makan gratis yang dinikmati tiap hari.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Habib Al Fajriwan ini sudah beberapa tahun menetap di Korea Selatan. Ia memang terdaftar sebagai salah satu TKI yang bekerja di pabrik pembuatan botol plastik.
Di sela aktivitasnya bekerja, Habib juga aktif membuat konten video yang rutin diunggah di channel youtubenya. Salah satu video buatan Habib menunjukkan pengalaman saat ia menikmati makanan sebelum mulai bekerja.
Makanan ini memang salah satu fasilitas yang disediakan untuk ia dan para pekerja lain. Habib mengatakan ia bekerja di kota Hwasong, di sini juga ia mendapat fasilitas tempat tinggal berupa kamar asrama.
Sebelum mulai bekerja, Habib mengajak untuk makan lebih dulu. Kebetulan ia mendapat shift kerja malam hari, jadi waktu makannya dilakukan sore menjelang malam.
Tempat makannya ini bukan di pabrik tempat Habib bekerja, melainkan di restoran yang tak jauh dari lokasi pabrik maupun asrama. Sebelum makan, Habib lebih dulu mencatat namanya di kertas yang sudah disediakan.
Barulah ia lanjut mengambil nasi dan berbagai lauk yang disediakan. Hari ini menunya ada nasi putih, ikan sarden, sayuran berupa mentimun dan bawang bombay serta sup sapi.
Sistem pengambilan makannya ini prasmanan jadi boleh diambil sesuai kebutuhan setiap pekerja. Habib mengatakan kalau makanan di Korsel kurang cocok dengan selera lidahnya.
“Kadang ada yang nggak sesuai dengan rasa makanan sini. Tapi yang penting tenaga buat kerja, kalo aku harus makan nasi. Enak nggak enak dimakan aja, nggak usah dirasa,” ujar Habib.
Ia juga menceritakan beberapa temannya tak bisa makan makanan asli Korea, alhasil mereka akan menyantap nasi dengan lauk telur. Tentu membutuhkan waktu untuk membiasakan lidah menerima cita rasa baru.
Puas makan, Habib kemudian menunjukkan tempat untuk mengambil minum. Tak hanya air putih, di restoran ini juga disediakan kopi yang bisa dinikmati secara cuma-cuma.
Setelah makan, ia kemudian kembali ke asrama untuk mempersiapkan diri sebelum mulai bekerja. Sehari-hari, Habib bekerja di perusahaan botol yang memproduksi botol untuk cairan pembersih tangan.
Ia mengatakan belakangan ini pabriknya sangat sibuk karena permintaan botol meningkat karena COVID-19. Dalam sebulan, ia mengaku hanya bisa libur 2 hari, namun semua sebanding dengan gaji yang ia terima. (0l)