Foto diambil dari Central News Agency (CNA).
Para demonstran berkumpul di depan Departemen Tenaga Kerja atau Ministry of Labor (MOL) minggu lalu untuk mengkritik pelayanannya karena gagal memenuhi janjinya untuk melarang asrama pabrik yang didirikan seatap dengan asrama pekerja migran.
Pada bulan April lalu, lima petugas pemadam kebakaran dan dua pekerja migran tewas di asrama mereka akibat terjangan api di sebuah pabrik papan sirkuit pabrik dicetak dimiliki oleh Chin Poon Industrial Co di Pinzhen Kabupaten Taoyuan City. Hari ini, Asosiasi Internasional Pekerja Taiwan mengadakan konferensi pers untuk mendesak MOL menerapkan larangan pendirian asrama pabrik di tempat yang sama.
Para pekerja migran yang bekerja di pabrik tekstil mengatakan bahwa asramanya berada di dalam pabrik, tapi tidak ada pintu keluar darurat dan bahwa ia takut untuk keselamatan dalam peristiwa kebakaran, dilaporkan CNA.
Pekerja migran juga mengatakan bahwa karena pabrik tidak terpisah dari asrama, dan pabrik bekerja selama 24 jam sehari dan bahkan jika seseorang ingin memiliki istirahat yang baik, tidak mungkin karena ada kebisingan suara. Para pekerjanya menyatakan harapan bahwa MOL dapat dengan cepat mengesahkan undang-undang yang mengharuskan asrama untuk dipisahkan dari pabrik.
CNA melaporkan, dalam wawancaranya bersama Hsu Wei-dong, anggota dari LSM pekerja di Hsinchu, mengatakan bahwa kasus ini hanya seperti ujung gunung es. Hsu mengatakan bahwa dari 1.022 kuesioner organisasinya dikirim ke pekerja asing, 182 responden melaporkan yang tinggal di Asrama pabrik di tempat yang sama, berarti sekitar 1/5 hingga 1/6 pekerja pabrik tinggal di tempat yang rentan terhadap kebakaran pabrik.
Pada Desember tahun lalu, enam pekerja Vietnam tewas dalam kebakaran di asrama yang berada setempat dengan pabrik plastik di Taoyuan. Sebagai aksi protes dari kematian tersebut, pada bulan Mei dan Juni tahun ini, ada protes besar dari pekerja asing mengenai pemisahan asrama dan pabrik.
Pekan lalu, MOL mengumumkan bahwa mereka berencana mengadakan pertemuan antar-menteri mengamandemen undang-undang tenaga kerja untuk membuat asrama pabrik menjadi ilegal jika tempatnya berada sama dengan pabrik. Mereka juga mengusulkan menghukum majikan atas kematian atau cedera karyawan asing dengan menurunkan kuota pekerja mereka.
Pada tanggal 25 Oktober Hsueh Chien -chung, seorang kepala bagian di Badan Pengembangan Tenaga kerja MOL, mengatakan bahwa Kementerian Urusan Ekonomi (MOEA) memungkinkan mengenai keberadaan asrama di daerah pabrik. Oleh karena itu, dalam rangka untuk membuat praktek ini ilegal, MOL perlu mengadakan diskusi antar kementerian dengan MOEA. Menurut statistik pemerintah, per September, jumlah pekerja migran asing telah mencapai 699.379.