Foto ilustrasi diambil dari Daily Break.
“Anjing memiliki insting untuk mengejar, jadi orang tua harus mengajar anak-anak mereka untuk tidak melarikan diri, sebaliknya cobalah untuk menakuti anjing agar tidak mengejar lagi,” tips dari dokter hewan.
Seorang siswa kelas lima ditemukan tewas pada hari Jumat lalu di sebuah lahan kosong di Tainan. Polisi masih menyelidiki dengan melakukan otopsi untuk mengkonfirmasi apakah anak tersebut meninggal karena sesak napas setelah berlari ketakutan saat dikejar anjing atau terkena gigitan dan cengkraman anjing.
Awal kejadian, anak tersebut sedang berjalan dengan teman sekelasnya ke sekolah di Distrik Guanmiao (關 廟) untuk perkemahan musim panas. Saat itu ada dua anjing gunung Formosa mulai mengejar mereka. Anak-anak tersebut berlari ke arah yang berbeda.
Rekaman pengawasan CCTV yang diperoleh polisi menunjukkan seorang anak dikejar sekitar 10 m ke pintu sebuah gang, tetapi pada saat itu anjing-anjing tersebut sempat berbalik. Namun, dia terus berlari dan jatuh sekitar 20 m dari pintu masuk.
Ketika dia tidak muncul di kelas, pihak sekolah melaporkan ketidakhadirannya kepada orang tuanya. Orang tua pun melaporkan kehilangan anaknya kepada polisi, yang kemudian menerima laporan bahwa seorang anak perempuan ditemukan tergeletak dengan wajah tengkurap di tanah kosong dekat sekolah.
Anak tersebut ditemukan dalam keadaan seperti tercekik, kehabisan nafas dan memiliki goresan di tangan, lutut dan dagunya, tetapi tidak ditemukan luka fatal. Menurut rekaman video, tidak ada kendaraan atau orang lain yang melewati jalanan pada saat itu.
Seorang dokter ahli jantung dari Rumah Sakit Tainan Municipal, Lee Chun-ming (李聰明) mengatakan bahwa akan sulit untuk mengidentifikasi penyebab kematian tanpa mengetahui riwayat medis anak kecil tersebut.
Ada tiga kondisi yang dapat menyebabkan kematian mendadak pada anak-anak setelah latihan yang intens, termasuk malformasi vaskular, aritmia kongenital – detak jantung yang tidak teratur atau irama jantung yang tidak normal – atau produksi adrenalin yang berlebihan, menyebabkan eksitasi saraf yang berlebihan, sehingga mengakibatkan penurunan tekanan darah.
Dokter hewan Tsai Shao-heng (蔡 韶 恒) mengatakan bahwa anjing memiliki naluri berburu dan akan mengejar hewan yang lebih lemah atau makhluk lebih kecil dari mereka. Biasanya mereka akan mengejar kucing liar dan membunuhnya. Terkadang anjing liar juga akan mengejar anak-anak, kata Tsai.
Karena anjing memiliki naluri alami untuk mengejar, orang tua harus mengajarkan anak-anak mereka untuk tetap tenang dan berdiri diam ketika anjing mendekati mereka, dan mencoba menakut-nakuti mereka, kata Tsai.
Pengacara Hung Ming-hsien (洪 銘 憲) mengatakan bahwa jika kematian anak perempuan itu karena anjing-anjing tersebut, maka pemilik hewan akan menghadapi tuduhan kelalaian yang mengakibatkan pembunuhan. Namun, jika anjing-anjing itu tidak ada pemiliknya, pemerintah harus memikul tanggung jawab dan kompensasi yang harus diberikan pada keluarga anak perempuan yang meninggal tersebut.