Foto diambil dari Taiwan News.
Baru-baru ini media lokal Taiwan melaporkan jika ada sebuah mobil SUV menabrak 17 skuter di persimpangan jalan Distrik Sanmin Kaohsiung hari Jumat malam, seminggu yang lalu dan melukai 13 orang termasuk seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.
Kejadian tersebut bermula pada tanggal 1 September pukul 19.00 seorang wanita berusia 45 tahun sedang mabuk dan menabrakkan mobil SUV pada 17 skuter yang sedang menunggu di persimpangan jalan dan menerobos penghalang beton sebelum akhirnya berhenti beberapa ratus meter setelah tabrakan tersebut. Sebanyak 17 kendaraan rusak, enam pengendara tertabrak, dan 13 orang dirawat di rumah sakit.
Wanita yang bermarga Chan tersebut mengatakan bahwa dia tidak bisa mengingat kejadian tersebut dikarenakan ia menderita epilepsi. Dia memberikan dua catatan medis tentang penyakitnya sebelumnya, yang membuatnya terhindar dari denda sebesar NT $ 50.000. Menurut peraturan, orang yang memiliki penyakit epilepsi tidak diperbolehkan untuk menerima SIM.
Akibat kecelakaan tersebut, anak laki-laki yang bermarga Yang mengalami pendarahan parah di paru-parunya, kerusakan serius pada organ dalam tubuhnya, dan berada di unit perawatan intensif hampir lima hari. Pada malam hari tanggal 5 September, dia dinyatakan meninggal.
Ettoday melaporkan bahwa tetangga Chan mengatakan bahwa wanita tersebut bekerja di counter hotel bintang lima. Lebih dari setahun yang lalu, suaminya meninggal, dan sejak saat itu tetangga mengatakan bahwa keadaan mentalnya mulai memburuk. Dia mengklaim bahwa dia menderita kejang, dan memberikan catatan medis dua tahun untuk membuktikannya kepada jaksa penuntut.
Menurut Pasal 62 dan Pasal 64 Peraturan Keselamatan Lalu Lintas, orang-orang yang menderita epilepsi tidak diperbolehkan mengajukan permohonan izin mengemudi untuk mengoperasikan mobil atau skuter. Pasal 76 menyatakan bahwa jika keadaan fisik seseorang dan perubahan kemampuan fisik dan tidak lagi sesuai dengan persyaratan yang tercantum di atas, pengemudi harus menyerahkan SIM-nya kepada yang berwajib. Jika tidak melakukannya, pihak berwenang akan menyita lisensi mereka.