Foto diambil dari CNA.
Seorang anak perempuan berusia empat tahun ditemukan hidup dalam kondisi rumah yang menyedihkan. Anak tersebut tinggal bersama empat anggota keluarganya di Kota Miaoli (苗栗市).
Di sekolah, saat mengganti popok anak itu, gurunya mengamati bahwa popoknya tidak berubah selama beberapa waktu dan telah berubah menjadi hitam dan kekuningan, bahkan mengandung telur kecoak.
Guru itu juga menemukan ruam kulit di pantat, ketiak, dan leher anak itu. Akhirnya, guru melaporkan kasus tersebut ke Departemen Sosial Kabupaten Miaoli.
Pekerja sosial mengunjungi keluarganya. Selama kunjungan, para pekerja sosial mengetahui bahwa keluarga tersebut telah menerima bantuan dari unit pemerintahn kota selama bertahun-tahun.
Para pekerja sosial juga mengetahui bahwa anak itu tinggal bersama empat anggota keluarga lainnya, nenek, kakek, bibi, dan pamannya. Halaman depan dan halaman belakang rumah dan kamarnya dipenuhi dengan sampah. Sampah Kabel listrik terbuka di dalam rumah, dan yang di luar terjerat dengan ranting, dapat menimbulkan masalah keamanan.
Departemen Urusan Sosial mengatakan bahwa departemennya memobilisasi lebih dari 20 anggota untuk membantu membersihkan lingkungan rumah keluarganya pada hari Minggu. Sementara mereka memindahkan sampah di sekitar rumah, membasmi kecoak dan tikus yang terlihat berlarian, membuat para sukarelawan perempuan menjerit ketakutan.
Anggota asosiasi mengatakan sulit untuk percaya bahwa anak itu hidup dalam lingkungan yang menyedihkan dengan anggota keluarganya.
Anggota Dewan Kabupaten Miaoli Yang Ming-yai (楊明 燁) mengatakan 200 hingga 300 kantong sampah diambil dari rumah pada hari Minggu. Ia tambah terkejut karena mengetahui bahwa setengah dari sampah telah dibuang sehari sebelumnya.
Di kamar tempat anak itu tinggal bersama nenek buyutnya yang berusia 80 tahun, pakaian, selimut, mainan, tas, dan kantong plastik menempati tempat tidur, dan hampir tidak ada ruang untuk tidur.
Sang kakek, 47, yang mengatakan bahwa ibunya (nenek buyut anak itu) dan saudara perempuan (bibi buyut perempuan) selalu mengambil sampah dari luar dan menyimpannya di rumah. Kakeknya berkata istrinya meninggalkan rumah karena dia tidak tahan dengan kondisi rumah yang jorok.
Buyut perempuan dan bibi perempuan anak itu bersikeras untuk menyimpan sampah, karena mereka bisa menjualnya untuk mendapatkan uang. Yang Wen-zhi (楊文 志), Kepala Departemen Urusan Sosial di Miaoli, mengatakan bahwa buyut dan kakek perempuan itu mempunyai gangguan mental yang suka menimbun sampah. Mereka disarankan untuk mengunjungi dokter guna mengatasi gangguan mentalnya.
Departemen tersebut juga akan mengatur pekerja sosial untuk mengunjungi keluarga secara teratur dan menugaskan aparat untuk membantu membersihkan rumah mereka.