Foto diambil dari CNA.
Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) pada hari Senin mengatakan sedang mempertimbangkan apakah wajib untuk warga negara asing yang datang menjalani tes COVID-19 yang dibayar sendiri setelah karantina 14 hari wajib mereka.
Masalah ini dipertimbangkan terutama karena perbedaan dalam penerimaan terhadap pemakaian masker dan kemudahan mencari perawatan medis, ujar juru bicara CECC Chuang Jen-hsiang (莊人祥) mengatakan pada konferensi pers di Taipei.
Meskipun gagasan tes tambahan setelah karantina wajib 14 hari sedang dibahas, belum ada rencana resmi, kata Chuang.
“Kami belum membahas detailnya. Saat ini, kami hanya memiliki gambaran yang sangat umum,” jawab Chuang kepada wartawan yang meminta klarifikasi lebih lanjut tentang masalah tersebut.
Ide tersebut telah dipertanyakan dari pakar kesehatan terkemuka lainnya, termasuk Su Ih-jen (蘇益仁), mantan direktur jenderal Biro Pengendalian Penyakit Menular.
Aturan ini masih belum jelas, apakah warga negara asing yang datang masih harus membayar untuk tes COVID-19 setelah mereka melakukan karantina wajib 14 hari, kata Su.
Jika demi keselamatan komunitas dipertaruhkan, maka tes harus dibayar oleh Taiwan, dan jika tes harus dibayar sendiri, maka tes harus dilakukan pada saat kedatangan, tambah Su.
Selain itu, warga negara asing tanpa ARC sudah harus memberikan hasil tes COVID-19 negatif yang dikeluarkan dalam tiga hari setelah keberangkatan sebelum mereka diizinkan untuk naik penerbangan ke Taiwan.
Hingga saat ini, jumlah total kasus COVID-19 di Taiwan adalah 487, dengan 395 diklasifikasikan sebagai diimpor, menurut CECC.