Foto ilustrasi korban keracunan CO2 diambil dari CNA.
Saat orang-orang menutup jendela mereka untuk menghindari dinginnya musim dingin, Biro Pemadam Kebakaran Tainan pada hari Rabu memperingatkan publik terhadap karbon monoksida sebagai “pembunuh perlahan”, yang dapat menumpuk di ruang yang tidak memiliki ventilasi yang baik.
Dari tahun 2015 hingga tahun lalu, sebanyak 188 orang mengalami keracunan karbon monoksida, termasuk 31 orang yang meninggal, sementara 12 orang telah dilaporkan keracunan sepanjang tahun ini, ungkap data Kementerian Dalam Negeri.
Untuk menyampaikan pentingnya mencegah keracunan karbon monoksida, yang dapat menyebabkan gejala pusing, mual, mengantuk, dan ketidaknyamanan fisik lainnya, Walikota Tainan Huang Wei-che (黃偉哲) berbagi prinsip yang perlu diingat saat menyiapkan peralatan pembakar gas seperti pemanas air.
Menjaga ventilasi yang cukup sangat penting, kata Huang. Orang seharusnya hanya membeli produk yang aman yang cocok untuk pengaturan tempat tinggal mereka, katanya. Pemanas air dan pembakar gas lainnya harus dipasang dengan benar dan dirawat secara teratur, tambahnya.
Komisaris Biro Pemadam Kebakaran Lee Ming-feng mengatakan bahwa orang tidak boleh mengabaikan bahaya keracunan karbon monoksida selama musim dingin. Kebakaran yang terjadi di ruang dengan oksigen yang tidak mencukupi menghasilkan karbon monoksida atau sebuah proses yang disebut pembakaran tidak sempurna, katanya. Orang yang menggunakan kompor gas atau pemanas air interior harus tetap waspada.