Foto ilustrasi pekerja migran Indonesia diambil dari UDN.
Industri keuangan memperkirakan permintaan remitansi tahunan pekerja migran asing sekitar US$3 miliar dan potensi konsumsi NT$10 miliar. Banyak pebisnis optimis dengan peluang layanan keuangan bagi pekerja migran asing. Belakangan ini, semakin banyak perusahaan keuangan telah melangkah ke bisnis pengiriman uang pekerja asing dan bekerja sama dengan bank asing, untuk membantu bisnis pengiriman uang pekerja migran dengan teknologi keuangan.
Seperti yang ditetapkan oleh SinoPac Bank Tahun lalu, dimana ada layanan kartu kredit untuk pekerja migran asing. Kartu Kredit Kenyamanan Bisnis SEA Titanium terdaftar sebagai “Kartu Kredit Migran”, dan layanan kartu multi-bahasa Asia Tenggara diluncurkan, dan juga meningkatkan permintaan pinjaman kecil bagi pekerja migran. Selain itu, Bank Umum yang telah tergabung dalam Yuanta Bank juga menjadi yang pertama memasuki bisnis remitansi migran.
Menurut statistik Kementerian Tenaga Kerja, hingga akhir Agustus tahun ini, jumlah pekerja migran industri dan kesejahteraan sosial sekitar 690.000, dan tenaga kerja Indonesia sekitar 250.000, terhitung 35,6%, diikuti oleh TKA Vietnam, terhitung sekitar 240.000, terhitung 35%. Banyak pekerja migran, baik melalui counter bank, aplikasi, atau perantara, memiliki biaya pengiriman uang minimal NT$ 100 per transaksi. Untuk industri, biaya penanganan ratusan ribu orang juga banyak menghasilkan pendapatan.
Melihat kebutuhan pengiriman uang pekerja asing dan meluncurkan layanan pengiriman uang cepat di Indonesia, layanan pengiriman uang cepat dikirim dalam dolar AS dan kemudian ditransfer dalam rupiah Indonesia. Nilai tukar dihitung dan ditandai dengan jelas sesuai ke nilai tukar yang diumumkan oleh bank lokal.
Direktur bank mengatakan bahwa biasanya pengiriman uang membutuhkan tiga biaya penanganan untuk dikumpulkan, yaitu bank dari Taiwan, kemudian bank yang mentransfer uang di tengah, dan terakhir bank yang mentransfer uang di Indonesia, dan itu ibarat sebuah “Home remittance service” dimana membebaskan bank perantara pengiriman uang dari US$18 menjadi US$25 dalam menangani biaya, sehingga remitansi pekerja migran dapat dikirim ke kampung halaman mereka secara penuh sebanyak mungkin.
Pengurus bank mengatakan bahwa dahulu sering dijumpai bahwa bank pengirim uang tidak dapat mengidentifikasi pengiriman uang tersebut karena pengiriman uang tersebut tidak jelas secara tertulis sehingga perlu ditambah. Dulunya, pengiriman uang satu kali dapat ditunda beberapa hari, tetapi jika Anda dapat menggunakannya terlebih dahulu Konfirmasi teknis dapat menghindari masalah di masa mendatang, dan uang dapat dengan cepat dikirim ke pihak lain. Kini nasabah yaitu pekerja migran dapat melakukan pengiriman uang, paling cepat sepuluh menit, dan paling lambat keesokan harinya.