Para juri TLAM. Foto diambil dari http://tlam.sea.taipei/winner/
Justto Lasoo, seorang BMI yang bekerja di wilayah Taichung, berhasil memenangkan sebuah kompetisi sastra atau menulis, Taiwan Literature Award for Migrants (TLAM). Kompetisi yang dimulai sejak tanggal 15 Maret 2016 dan ditutup pada 31 Mei 2016 ini, diikuti oleh 217 peserta berasal dari 4 negara (Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina). Dari 217, tersaring 32 naskah yang akan dinilai pada babak final.
Justoo Lasoo, pemenang First Prize Award.
Naskah dari peserta asal Indonesia mendominasi, sebanyak 16, Vietnam 8, Thailand dan Filipina masing-masing 4 naskah. Setelah diadakan penjurian, pada hari ini (Senin 25 Juli 2016), TLAM, memberikan pengumuman secara resmi. Naskah Justto Lasoo, dengan judul Nyanyian Ombak berhasil merebut hati para dewan juri dan dinobatkan sebagai naskah terbaik (First Prize Award), serta berhak mendapatkan hadiah tunai sebesar $100.000.
Para juri TLAM mengumumkan pengumuman pemenang. Foto diambil dari http://tlam.sea.taipei/winner/
Selain didapuk sebagai pemenang pertama, naskah yang bercerita mengenai kehidupan ABK tersebut juga dianugrahi Teen Choice Award bersama dengan 2 naskah lainnya, serta berhak mendapat hadiah sebesar NT$20.000.
Selain Justto, dua peserta asal Indonesia lainnya juga berhasil mencuri perharian juri. Abdul Mubarok, dengan naskah berjudul Lir Ilir berhasil mengisi 2 tempat terbaik. Piala Jury Award berhak menjadi milik BMI tersebut, serta berhak membawa pulang hadiah sebesar NT$ 80.000.
Sementara satu lagi BMI yang juga berhasil memperoleh penghargaan adalah Prabu Agnyana. Naskah dengan judul Senpai berhasil mendapatkan penghargaan Choice Award, bersama dengan 2 peserta lain asal Vietnam.
Acara penyerahan penghargaan sendiri menurut data yang didapat dari TLAM akan dikakukan pada tanggal 4 September 2016 mendatang.