Kelompok buruh migran yang berdemo beberapa waktu lalu menentang kebijakan mengenai kontrak kerja 3 tahun yang harus pulang ke negara asal, yang membebani mereka. Foto diambil dari CNA.
Berdasarkan sebuah amandemen Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan yang telah disahkan oleh Legislatif Yuan, buruh migran di Taiwan dapat kembali dipekerjakan tanpa harus meninggalkanTaiwan setiap tiga tahun,
Perubahan tersebut dihapus sesuai ketentuan yang diperlukan TKA yang telah bekerja di Taiwan sebelumnya bahwa TKA dipersilahkan untuk meninggalkan Taiwan setidaknya satu hari jika mereka ingin kembali dipekerjakan.
Legislator Partai DPP Wu Yu-chin (吳玉琴) mengatakan, kebijakan tersebut dibuat agar tidak merugikan TKA yang selama ini harus mengeluarkan uang sebesar NT $ 75.000 hingga NT $ 180.000 untuk agensi dan biaya lainnya,
Pada akhir Juli, sebanyak 603.109 orang asing yang bekerja sebagai pekerja konstruksi, pekerja pabrik, pembantu rumah tangga atau pekerjaan lainnya di Taiwan. Sebelum hukum tersebut diubah, sekitar 14.000 TKA harus meninggalkan negara Taiwan setiap tahun untuk dapat masuk kembali melanjutkan pekerjaan mereka di sini.
Dalam sebagian besar kasus, buruh migran harus membayar biaya agensi atau peraturan untuk memasukkan mereka kembali bekerja di Taiwan lagi, dan biaya tersebut dapat menimbulkan beban keuangan yang serius, kata Kementerian Ketenagakerjaan.
Biaya tersebut sejumlah NT $ 50.000 hingga NT $ 54,000 untuk TKA asal Indonesia dan sebanyak NT $ 120.000 untuk TKA asal Vietnam.
Sementara amandemen disambut baik oleh pekerja migran, justru agensi dan beberapa pengusaha menyatakan penentangan mereka.
Huang Gao-jie (黃 杲 傑), CEO dari Taoyuan City Employment Service Business Association, mengatakan bahwa persyaratan buruh migran harus meninggalkan negara tersebut setelah tiga tahun dirancang untuk menghilangkan standar pekerja buruh bawah. Dengan menghapus persyaratan sebelumnya akan mengakibatkan buruh migran yang tinggal untuk waktu yang lama di Taiwan akan bersaing untuk mendapat pekerjaan dengan penduduk lokal setempat.