Foto diambil dari CNA.
Centers for Disease Control (CDC) atau Badan Pengawasan Penyakit di Taiwan memperingatkan munculnya kembali sindrom pernafasan dari Timur Tengah (MERS) bisa memasuki Taiwan melalui orang yang telah melakukan perjalanan dari Arab Saudi, di mana wabah Mers atau negara lain di Timur Tengah dilaporkan baru-baru ini terjadi lagi.
Seperti yang diberitakan CNA, CDC juga mendesak masyarakat untuk memberi perhatian khusus selama perjalanan ke daerah-daerah tersebut. CDC mengeluarkan peringatan dari mer-coronavirus (Mers-CoV) bahwa wabah di sebuah rumah sakit di Hofuf, Saudia Arabia terdapat 4 kasus infeksi termasuk sopir ambulans yang membawa pasien ke rumah sakit, baru-baru ini dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).
Rumah sakit tersebut juga melaporkan adanya 13 kasus Mers-CoV, termasuk empat kematian dari Arab Saudi pada tanggal antara 15 Oktober dan 29 Oktober.
Mers adalah penyakit virus pernapasan atas yang disebabkan oleh coronavirus. Mers juga dikenal sebagai flu unta, karena sebagian besar ditemukan di unta. Masa inkubasi Mers sekitar 2-14 hari.
Menurut Liu Ting-ping (Liu Dingping), Direktur Epidemi CDC Pusat Intelijen mengatakan bahwa kebanyakan orang yang telah dikonfirmasi terinfeksi Mers-CoV dengan gejala seperti flu, termasuk demam, batuk dan sesak napas,
Gejala lain yaitu menggigil, sakit tenggorokan, mialgia, artralgia, diare dan muntah. Gejala non-spesifik awal dapat berkembang menjadi pneumonia.
Mers-CoV diketahui menyebar dengan mudah di dalam rumah sakit, di mana virus tersebut mewabah, dan karena itu tenaga medis harus tetap waspada melawan serbuan virus.
Selain itu, mers yang mempunyai gejala mirip flu ini harus diwaspadai. Jadi, penyedia layanan kesehatan juga harus diingatkan untuk menanyai pasien mereka apakah telah melakukan perjalanan ke Arab Saudi atau bagian lain dari wilayah Timur Tengah jika mereka terkena flu.