Foto Chiayi County Service Center diambil dari Asia Times.
Seperti yang diberitakan oleh Asia Times, seorang buruh migran kaburan sebagai care taker asal Indonesia ditangkap karena telah melanggar batas waktu tinggal. Dia mengatakan bahwa ia kabur karena telah bekerja selama tiga bulan tanpa hari libur dan hanya menerima gaji setara hanya dengan US $ 62 atau NT$ 1900.
Seorang wanita Indonesia yang telah ditangkap di Taiwan karena melanggar kondisi tinggalnya mengklaim bahwa dia dipaksa bekerja secara ilegal setelah melarikan diri dari majikan. Dia adalah satu dari dua wanita Indonesia yang ditangkap oleh petugas imigrasi di Taiwan barat pada hari Kamis lalu (6/7). Petugas juga menangkap seorang warga lokal setempat karena diduga mempekerjakan pekerja kaburan.
Petugas dari Brigade Operasi Khusus Chiayi, Departemen Imigrasi melakukan penangkapan terhadap warganya yang mempekerjakan TKI kaburan berdasarkan informasi dari warga lokal setempat.
Salah satu wanita Indonesia yang ditangkap mengatakan kepada pihak berwenang bahwa dia pada awalnya dipekerjakan secara legal sebagai care taker di sebuah rumah di Taiwan pada tahun 2015. Namun, dia telah menderita banyak penganiayaan, sehingga mendorongnya untuk kabur. Majikan yang telah mempekerjakannya mengharuskannya untuk merawat ibu mereka yang tua, tetapi juga untuk melakukan semua tugas pembantu rumah tangga.
Wanita tersebut mengatakan bahwa dia bekerja sebagai pembantu setidaknya 16 jam sehari, dari pukul 6 pagi sampai pukul 10 malam, dan tidak diizinkan untuk sarapan pagi. Dia hanya beristirahat 30 menit siang hari sebelum melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Majikan sering memukul dan memarahinya tanpa alasan, dan mengambil paspor, buku tabungan bank dan perlengkapan pribadi untuk mencegahnya kabur, katanya. Dia mengatakan bahwa ia bekerja selama tiga bulan tanpa hari libur dan menerima total hanya NT $ 1.900 (US $ 62) sebagai gajinya selama 3 bulan.
Wanita itu pernah memintanya untuk pulang ke Indonesia dan meminta bantuan dari agensinya, akan tetapi tidak mendapat jawaban. Akibatnya, dia meninggalkan rumah majikan dan memenuhi kebutuhannya sebagai pekerja ilegal.