Foto diambil dari UDN.
Sepasang pria dan wanita asal Indonesia pekerja migran kaburan melarikan diri dari polisi setelah memarkir motornya. Dua pekerja migran tersebut bersembunyi di Desa Huzhu, Ren’ai, Terowongan Ming Line No. 80, Nantou. Diduga mereka berniat bersembunyi berpikir ada razia karena melihat banyak polisi di jalan.
Mereka pun meninggalkan motornya di atas pagar pembatas beton kemudian bersembunyi di lereng sempit di samping terowongan. Salah satu PMI kaburan wanita tak sengaja terjatuh ke dalam jurang 50 meter saat melompati pagar pembatas. Kemudian teman prianya yang juga PMI kaburan berusaha menolongnya tetapi juga terjatuh ke jurang yang sama. Pekerja wanita meninggal di tempat saat pertolongan tiba dan pekerja pria mengalami luka-luka berat.
Pekerja kaburan tersebut berniat untuk menghindari razia polisi dan ternyata itu bukan razia. Pada hari itu (2/4), mantan Presiden Ma Ying-jeou melewati jalanan tersebut, sehingga banyak polisi sedang melakukan pengaturan lalu lintas pada pukul 5 sore.
Pada pukul 20.00 malam itu, orang-orang melewati Terowongan Ming dan melihat motor diparkir di sebelah pilar, mereka kemudian memeriksa dan mendengar teriakan minta tolong dan menyadari bahwa keduanya telah jatuh. Kemudian warga melaporkan kejadian tersebut untuk menyelamatkan pekerja migran yang jatuh.
Ketika petugas pemadam kebakaran tiba, pekerja migran laki-laki tersebut mengalami memar di sekujur tubuhnya, dan mengalami beberapa patah tulang. Dia dikirim ke rumah sakit untuk perawatan bedah; sementara pekerja migran perempuan itu terbaring di jurang sungai dan sudah meninggal ketika dia ditemukan.