Foto diambil dari CNA.
Warga Taiwan rela menghadapi suhu panas pada hari Minggu kemarin demi menyaksikan gerhana matahari langka, yang tidak akan terlihat lagi pada skala seperti itu selama 195 tahun.
Berkat langit yang cerah sebagian besar di Taiwan, orang-orang berbondong-bondong ke museum, taman untuk menonton gerhana matahari bahkan hanya mengamati dari sudut jalan, dengan menggunakan pelindung mata.
Banyak peminat di kota-kota dan kabupaten Yunlin, Chiayi, Tainan, Kaohsiung, Nantou, Hualien dan Taitung, serta pulau-pulau terpencil seperti Penghu dan Kinmen, karena mereka dapat menyaksikan seluruh proses gerhana.
Pada sebuah acara yang diadakan oleh pemerintah Kota Chiayi di Taman Beisianhu, pengunjung juga dapat melihat pertunjukan seni, pasar dan kegiatan lainnya dipandu oleh Sun Wei-hsin (孫維 新), direktur Museum Nasional Chiayi.
Di Chiayi, gerhana dimulai pukul 14:49 dan berakhir pada pukul 17:25 malam, dengan “cincin api” terlihat berlangsung kurang dari satu menit pada pukul 16:14, ketika 99 persen permukaan matahari terhalang.
Di Taipei, di mana hanya gerhana matahari parsial terlihat, sekitar 10.000 orang diperkirakan telah mengunjungi Museum Astronomi Taipei.
Terakhir kali museum melihat padat adalah pada Juli 2009, ketika gerhana matahari total terjadi.
Sementara itu, puluhan ribu pengguna internet menyaksikan gerhana dari media sosial.
Gerhana matahari seperti ini tidak akan terlihat di Taiwan sampai 28 Juni 2215.