Foto diambil dari Baoyuan Commune.
Saat makan kepiting, seorang wanita Taiwan menemukan dengan ngeri bahwa ketika membuka cangkang, ada bongkahan plastik merah di dalam perut kepiting.
Pada hari Senin minggu lalu (9 November), seorang pengguna halaman Facebook Baoyuan 2 Commune (爆 怨 2 公社) memposting foto dan video plastik merah yang dia klaim berada di dalam kepiting yang dia makan. Dalam video tersebut, seorang wanita terdengar menjelaskan bahwa saat dia memakan kepiting, dia mencabut perutnya, yang dia duga sebagai karung telur, ternyata itu plastik.
Ketika dia mulai menggigitnya, dia melihat ada benda yang tidak bisa dimakan di dalamnya, dan dia mulai membuangnya. Ketika dia melirik ke tangannya, dia terkejut melihat segumpal plastik merah.
Dia dengan cepat mengeluarkan smartphone-nya dan merekam video benda-benda aneh itu. Ia mengatakan bahwa plastik itu agak elastis, mirip dengan bahan yang digunakan pada balon.
Wanita itu menduga bahwa kepiting itu memakan plastik yang ditemuinya di dasar laut. Dia kemudian mengimbau masyarakat untuk berhenti membuang sampah sembarangan.
Media lokal UDN pun mewawancarai Ho Ping-ho (何 平 合), seorang profesor di Departemen Ilmu Biologi dan Perikanan National Taiwan Ocean University, yang mengatakan bahwa karena dia tidak dapat melihat proses lengkap penembakan kepiting, sulit untuk menilai situasi yang sebenarnya. “Jika benar, berarti masalah pencemaran plastik di lautan cukup serius,” kata Ho.
Ho mengatakan, di masa lalu, penyu sering salah mengira kantong plastik sebagai ubur-ubur dan menelannya. Dia mengatakan tidak dapat mengesampingkan bahwa kepiting juga memakan plastik secara tidak sengaja, karena mengira itu adalah sumber makanan.
Profesor tersebut menunjukkan bahwa kepiting biasanya memakan ganggang hijau dan menelan benda-benda yang menyerupai ganggang. Ada kemungkinan kepiting salah mengira bongkahan plastik yang rapuh sebagai alga.
Ho mengatakan bahwa sekali kepiting menelan sampah plastik, ia tidak akan pernah bisa mencerna atau mengeluarkannya, dan akan tetap berada di perutnya selamanya.