Foto diambil dari Fire Department.
Seorang remaja pada hari Senin (27 September) diduga membakar apartemennya dan mengunci keluarganya di balkon setelah berdebat dengan orang tuanya gara-gara bermain video game dan menonton TV.
Sekitar pukul 3 pagi pada hari Senin, alarm kebakaran berbunyi di sebuah apartemen di Jalan Xuecheng di Distrik Sanxia New Taipei City. Ketika petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian, mereka menemukan sebuah tempat tinggal di lantai enam menara apartemen 14 lantai terbakar.
Berdasarkan laporan dari SET News, petugas pemadam kebakaran segera menyadari bahwa seorang pria berusia 47 tahun bermarga Ko (柯), istrinya yang berusia 47 tahun, dan putra mereka yang berusia 12 dan 14 tahun terjebak di balkon apartemen. Petugas pemadam kebakaran dengan cepat mengerahkan truk tangga untuk membawa mereka ke tempat yang aman.
Anggota keluarga mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka tidak dapat meninggalkan rumah mereka karena tidak dapat membuka pintu depan. Ketika petugas pemadam kebakaran memeriksa pintu, mereka menemukan bahwa kunci tersebut sebgaja dirusak.
Sumber api ditemukan di kamar tidur putra lainnya, yang berusia 16 tahun. Namun, abak itu tidak terlihat di mana pun.
Penyidik menemukan bahwa kebakaran telah dimulai di beberapa lokasi di dalam rumah. Setelah meninjau rekaman CCTV, polisi mengetahui bahwa bocah itu telah melarikan diri dari gedung pada pukul 3:02 pagi, hanya beberapa menit sebelum kebakaran dimulai.
Dia meninggalkan ponselnya dan banyak barang lainnya, dan petugas mulai curiga bahwa bocah itu sengaja membakar. Setelah melacak pergerakannya selama beberapa jam, polisi menemukannya pada pukul 8 pagi itu di dalam sebuah toko serba ada di stasiun kereta api Yingge.
Anak itu segera mengaku bahwa dia memang sengaja menyalakan api. Menurut penyelidikan, anak itu terlibat pertengkaran dengan orang tuanya karena membatasi waktu yang dia habiskan untuk bermain game ponsel dan TV.
Dia mengakui bahwa karena marah, dia menyalakan lilin, membakar kaki meja di ruang kerja, berjalan ke pintu masuk untuk membakar lemari sepatu, dan kemudian berjalan ke kamar adiknya untuk menyalakan api lagi. Dia kemudian dengan sengaja mengunci pintu dari luar dan merusak kunci sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.
Setelah diinterogasi, dia dipindahkan ke Kantor Kejaksaan untuk diselidiki berdasarkan Undang-Undang Penanganan Insiden Remaja atas pelanggaran terhadap keselamatan publik (公共危險罪) dan percobaan pembunuhan (殺人未遂).