Foto-foto diambil dari CNA/ dok pribadi.
Pertunjukan tradisional budaya Indonesia di Taipei pada hari Minggu (13/9) sukses digelar. Acara bertajuk “Indonesia Tempo Doeloe”, yang diadakan di Nanmen Museum Nasional Taiwan, dihadiri oleh hampir 800 orang Indonesia untuk merayakan warisan pertunjukan budaya, makanan tradisional, permainan, dan peragaan busana.
Sekitar 18 budaya etnis Indonesia ditampilkan melalui pertunjukan dan pakaian adat, atau di booth yang menjual makanan, pakaian, atau produk dari daerah tertentu. Bagus Anggi Setyo Mandiri, pekerja pabrik di Taoyuan yang juga merupakan ketua Himmas, penyelenggara acara tersebut mengatakan bahwa “Indonesia Tempo Doeloe” merupakan acara budaya tahunan kelima yang diselenggarakan bersama dengan Museum Nasional Taiwan.
Himmas adalah organisasi kemahasiswaan di Universitas Terbuka Taiwan, cabang Universitas Terbuka Taiwan.
“Acara ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kami bangga menjadi orang Indonesia dan ingin menunjukkan budaya kami kepada orang Taiwan. Selain itu, kami berharap tidak hanya orang Taiwan tetapi seluruh dunia dapat belajar tentang Indonesia melalui acara budaya kami,” kata Bagus, yang berasal dari provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Salah satu yang menarik dari acara tersebut adalah fashion show yang menampilkan pekerja migran Indonesia yang mengenakan pakaian adat dari budaya etnik Tanah Air.
Peserta peragaan busana mengenakan berbagai pakaian tradisional Indonesia / CNA foto 13 Sep. 2020
Ika Esti, 31, seorang care giver di Kabupaten Yunlin yang berasal dari Jawa Tengah, Indonesia memasuki pertunjukan dengan mengenakan pakaian tradisional buatan tangan dari provinsi Papua dan hiasan kepala yang dihiasi bulu berwarna kuning dan hitam. Orang-orang mengenakan pakaian tradisional di Papua untuk menampilkan tarian menyambut tamu penting, katanya.
“Kebanyakan orang yang mengikuti fashion show sudah memilih memakai pakaian adat ternama Indonesia, tapi saya memilih Papua karena tidak ada orang lain yang memilih untuk mewakilinya di acara itu,” imbuhnya.
Ika Esti mengenakan pakaian tradisional dari provinsi Papua, Indonesia / CNA foto 13 September 2020
Sorotan lain dari acara ini adalah “Reog”, tarian tradisional Indonesia dengan elemen singa dan merak yang membuat penonton bersorak, bernyanyi, dan menari.
Penari utama pertunjukan Reog / foto CNA 13 September 2020
Topeng Singo Barong / foto CNA 13 September 2020
Dalam wawancara dengan CNA di sela-sela acara, Fajar Nuradi, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Departemen Sosial Budaya di KDEI, mengatakan ada ratusan budaya dan bahasa di Indonesia, bahkan tidak dapat menampilkan semuanya, ini mencerminkan kekayaan warisan bangsa.
“Kami memiliki prinsip di Indonesia bahwa kami harus menghormati budaya dan warisan kami, dan juga menghormati kakek buyut kami atas apa yang mereka lakukan untuk bangsa kami di masa lalu,” kata Fajar.
Fajar Nuradi (kiri), direktur Departemen Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Sosial Budaya di Kantor Perdagangan dan Ekonomi Indonesia di Taipei; dan Bagus Anggi Setyo Mandiri selaku ketua Himmas / CNA foto 13 Sept 2020
Para peserta mengikuti games yang dimainkan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia / CNA photo 13 Sept. 2020