Foto ilustrasi diambil dari Timesheets.com.
Kebijakan baru mengenai aturan pada pekerja shift malam harus dipatuhi. Kebijakan tersebut mewajibkan perusahaan mematuhi pemeriksaan kesehatan bagi pekerja shift malam yang akan diujicobakan selama dua tahun, kata Kementerian Tenaga Kerja.
Menurut pemberitaan dari Taipei Times, dari hasil paparan Institute of Labor, Occupational Safety and Health information, para pekerja shift malam yang telah bekerja untuk jangka waktu lama dapat mengganggu fungsi biologis, menyebabkan kelelahan, gangguan tidur dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan penyakit terkait hati. Pemeriksaan kesehatan akan melindungi mereka yang bekerja pada malam hari.
Data tersebut diharapkan bisa memberikan referensi agar program tersebut dapat diterima di bawah program Asuransi Kesehatan Nasional. Profesor National Taiwan University, Cheng Ya-wen (鄭雅文) mengatakan bahwa kementerian Ketenagakerjaan memiliki aturan yang baik, dan kebijakan tersebut dapat menjadi alat pengambilan keputusan bagi pengusaha untuk memilih staf malam.
Bekerja pada shift malam biasanya diartikan dengan gaji lebih tinggi, tetapi peraturan menyatakan bahwa orang-orang dengan penyakit kardiovaskular tidak dapat bekerja pada shift malam.
Draf kebijakan tersebut memberi dua definisi tentang shift malam: bekerja paling tidak tiga jam antara pukul 10 malam hingga 6 pagi paling sedikit 15 hari setiap bulan selama enam bulan berturut-turut; atau bekerja 700 jam antara pukul 10 malam hingga 6:00 dalam waktu satu tahun.
Pekerja yang memenuhi kriteria tersebut harus dilakukan pemeriksaan kesehatan pada tahun depan, dan MOL mengatakan bahwa penilaian tersebut akan mencakup pemeriksaan umum, tes darah dan urine, tes elektrokardiogram dan penyelidikan terhadap gejala yang dilaporkan oleh pekerja tersebut dan pengusaha harus membayar tagihan cek kesehatan.