Foto diambil dari NIAID-RML.
Seorang wanita di Taiwan yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri selama dua tahun terakhir telah terinfeksi virus corona COVID-19, Central Epidemic Command Center (CECC) dilaporkan pada Rabu malam. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan apakah kasus tersebut adalah hasil penularan virus di kalangan masyarakat Taiwan.
Wanita berusia 60 tahun-an yang tinggal di Taiwan utara, yang lokasi tepatnya tidak diungkapkan oleh CEEC, adalah orang ke-24 di Taiwan yang dikonfirmasi dengan penyakit pernapasan. Dia pertama kali terserang demam dan batuk pada 22 Januari.
Pasien mencari perawatan empat kali di klinik setempat tetapi diberitahu bahwa ia hanya menderita flu biasa.
Meskipun dia dirawat di rumah sakit dengan pneumonia pada 30 Januari dan dipindahkan ke perawatan intensif 10 Februari, rumah sakit tidak mengambil sampelnya untuk tes COVID-19 dan menempatkannya di bangsal isolasi negatif sampai 17 Februari. Namun ia baru didiagnosis terkena virus tersebut pada hari Rabu kemarin.
Hal tersebut adalah kasus COVID-19 kedua dengan asal infeksi yang tidak diketahui di Taiwan, setelah seorang sopir berusia 61 tahun di Taiwan tengah meninggal akibat virus tersebut pada 15 Februari.
CECC telah mengidentifikasi 360 orang yang telah melakukan kontak dengan pasien sejak dia jatuh sakit dan akan mengambil sampel mereka untuk pengujian.