Foto-foto diambil dari CNA.
Legislatif Yuan pada hari Rabu menyetujui petisi yang diajukan oleh dua anggotanya, yang menyerukan perlindungan asuransi tenaga kerja untuk semua ABK pekerja migran di Taiwan.
Petisi tersebut diprakarsai oleh anggota-anggota Legislatif Yuan, Wang Yu-ling (王幼玲) dan Wang Mei-yu (王美玉), dalam sebuah survei mengungkapkan bahwa hanya 5.000 dari 9.789 nelayan migran di Taiwan yang memiliki asuransi tenaga kerja, padahal wajib menurut undang-undang Taiwan.
Hal ini berarti nelayan migran yang tidak diasuransikan tidak dapat mengklaim kompensasi pemerintah jika terjadi cedera pada kerja, juga mereka tidak berhak atas tunjangan kematian.
Kementerian Tenaga Kerja (MOL) harus memastikan bahwa pemilik kapal penangkap ikan yang terdaftar di Taiwan mendaftarkan pekerja migran mereka dalam sistem asuransi tenaga kerja, seperti yang disyaratkan oleh hukum.
MOL dan Badan Perikanan juga harus melakukan inspeksi tenaga kerja lebih sering untuk mendorong para majikan meningkatkan kondisi hidup dan kerja bagi para nelayan migran.
Sekitar 70 persen nelayan migran di Taiwan bekerja di kapal yang relatif kecil yang tidak dilengkapi dengan kamar mandi, yang memaksa para pekerja untuk mandi di geladak atau mandi air dingin di fasilitas dermaga ketika kapal-kapal memasuki pelabuhan.
Selama tiga tahun terakhir, MOL hanya melakukan 129 kali inspeksi tenaga kerja di kapal-kapal penangkap ikan Taiwan dan melaporkan bahwa mereka tidak menemukan penyimpangan sebanyak 80 persen kasus, yang hampir tidak mencerminkan kondisi kerja dan kehidupan yang buruk di atas kapal.
Pemerintah harus melindungi hak asasi manusia para nelayan migran dan menjaga martabat dan privasi mereka, otoritas pemerintah menghimbau mereka untuk membangun banyak fasilitas bagi pekerja migran ABK di Taiwan.
Kondisi tidur nelayan migran di atas kapal di Yilan (file CNA foto)
Sebagai tanggapan, MOL mengatakan akan terus mendesak pengusaha pemilik kapal untuk mendaftarkan pekerjanya dalam sistem asuransi tenaga kerja nasional dan akan mendenda mereka yang tidak mematuhi.
Banyak pengusaha Taiwan pemilik kapal enggan mendaftarkan pekerjanya dalam sistem asuransi tenaga kerja karena biayanya yang relatif tinggi, menurut MOL.
Pada tahun 2019, MOL mengenakan denda total sebesar NT $ 3,1 juta (US $ 102.024) untuk 68 pelanggaran undang-undang asuransi tenaga kerja di kalangan pengusaha nelayan migran.