Foto-foto diambil dari CNA.
Akhirnya pencarian untuk 6 anggota awak kapal nelayan Taiwan yang hilang, berakhir. Pencarian enam anggota awak kapal yang berasal dari Indonesia dan Filipina yang melompat ke laut untuk melarikan diri dari seorang Filipina yang memegang pisau dari kapal penangkap ikan yang terdaftar di Taiwan telah berakhir. Sementara itu salah satu jenasah korban asal Filipina juga hilang di laut.
Tersangka, seorang nelayan Filipina yang diidentifikasi sebagai Aurelio Fronda, diduga menggunakan pisau untuk menyerang dua anggota kru Filipina kru kapal Wen Peng (穩 鵬 號), sebuah kapal nelayan yang terdaftar di Donggang Kabupaten Pingtung pada 20 Februari lalu.
Pada pukul 3 pagi pada tanggal 20 Februari perkelahian tersebut terjadi ketika kepala ABK menusuk dua krunya hingga meninggal dalam sengketa tindakan ketidakdisiplinan. Beberapa anggota kru kemudian dilaporkan melompat keluar untuk melarikan diri dari penyerangan tersebut. Enam di antaranya tidak pernah terlihat lagi, termasuk lima orang Indonesia dan satu orang Filipina.
Pada tanggal 4 Maret, operasi pencarian dan penyelamatan untuk menemukan enam anggota awak yang hilang akhirnya dihentikan.
Mayat salah satu korban asal Filipina, disimpan di lemari pembeku kapal. Namun, tubuh korban Filipina lainnya, yang diidentifikasi sebagai Carlito Florida, tampaknya dibuang ke laut, dan jasadnya belum ditemukan.
Anggota keluarga korban mengatakan mereka frustrasi dengan proses yang lambat dalam memberikan jawaban tentang korban. Beberapa keluarga dari ABK yang melompat ke laut menuduh bahwa Taiwan tidak ada upaya nyata untuk menemukan korban yang hilang.
Wen Peng dijadwalkan tiba di Kaohsiung pada 15 atau 16 Maret. Tersangka yang akan menghadapi pengadilan Taiwan dan tidak akan dideportasi ke Filipina.