Foto ilustrasi diambil dari CNA.
Mayoritas penduduk Taiwan mendukung rencana pemerintah untuk membatasi penggunaan sedotan plastik dalam 12 tahun mendatang.
Seperti dikutip dari CNA, hasil survey yang dilakukan bulan November lalu kepada penduduk Taiwan mengatakan 76 persennya mendukung dan hanya 3.9 persen yang menolak. Hasil yang sama diperoleh dari survey online pada akhir tahun kemarin. Dimana 73,7 persennya mendukung rencana dan hanya 7,5 persen yang menolak.
Dari rencana dinas perlindungan lingkungan, pelarangan sedotan plastik akan dimulai pada 1 Juli di lingkungan pemerintahan, sekolah, swalayan, dan gerai cepat saji. Jika tidak ada permasalahan dalam rancangannya, peraturan akan disahkan pada April atau Mei sebelum diterapkan.
Sebagai negara yang dikelilingi oleh air, Taiwan harus mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai untuk menjaga lingkungannya. Sedotan plastik merupakan salah satu sampah yang banyak ditemukan di sepanjang pesisir pantai Taiwan, bersama dengan kantung dan botol plastik.
Peraturan terkait botol dan kantung plastik sendiri sudah berjalan, hanya tinggal sedotan plastik yang juga mendapatkan sorotan dari luar negeri.
Pembatasan sedotan plastik akan dilakukan bertahap. Dimana akan berlaku di seluruh gerai cepat saji hingga tahun 2020. Pada 2025, pelanggan diharuskan membayar sedotan plastik. Pelarangan total sendiri baru akan dilakukan pada 2030.