Foto diambil dari CNA.
Taiwan telah mendapat 60 kasus virus korona diimpor dari Indonesia selama 10 hari terakhir, dan biaya perawatan pekerja migran Indonesia yang dites positif COVID-19 bisa melebihi NT $ 100 juta (US $ 3,3 juta) karena Taiwan terus melaporkan kasus impor dari negara Asia Tenggara tersebut.
Hingga Minggu (6/12), Taiwan telah mencatat 133 kasus virus korona di antara pendatang dari Indonesia, yang merupakan bagian terbesar dari kasus impor. Terdiri dari 116 kasus dari total Taiwan 716. Taiwan memulai pengujian ketat terhadap pekerja Indonesia pada akhir November ketika pandemi melanda.
Setidaknya 60 pendatang baru telah dipastikan terkena virus dalam 10 hari terakhir, menurut Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC). CECC sebelumnya mengatakan biaya rata-rata pengobatan COVID-19 adalah sekitar NT $ 2,1 juta per pasien.
Karena sebagian besar kasus di Indonesia menunjukkan gejala ringan atau tidak ada gejala sama sekali, ini dapat dikurangi menjadi NT $ 800.000 per orang, yang berarti pemerintah Taiwan harus menanggung lebih dari NT $ 100 juta dalam tagihan medis.
CECC telah berupaya membantu pihak berwenang Indonesia dalam sertifikasi uji PCR untuk memastikan validitas hasil tes negatif pekerja yang masuk, yang diwajibkan bagi siapa pun yang memasuki Taiwan setelah 1 Desember.
Lonjakan kasus impor telah mendorong Taiwan untuk memberlakukan larangan masuk bagi pekerja migran Indonesia yang berlaku hingga 19 Desember.