Foto diambil dari MRT Kaohsiung.
Polisi Kaohsiung dilaporkan telah menemukan alamat IP yang menjadi sumber ancaman bom yang ditinggalkan di website Mass Rapid Transit (MRT) Kaohsiung.
Pesan itu dikirim ke kotak masuk layanan pelanggan MRT Kaohsiung pada Sabtu pagi (25 September) dan memperingatkan tentang bom di stasiun-stasiun besar, termasuk Zuoying dan Formosa Boulevard. Menurut UDN, staf MRT langsung menghubungi polisi dan meningkatkan frekuensi patroli satpam, namun pelayanan tetap normal.
Departemen Investigasi Kriminal Kepolisian Kota Kaohsiung membentuk satuan tugas setelah menerima laporan dan memeriksa pesan di kotak masuk layanan pelanggan MRT Kaohsiung yang dikirim dari alamat IP yang mencurigakan. Setelah penyelidikan semalam.
Informasi kontak yang dikirim dengan pesan itu dibuat-buat dan polisi mencurigai alamat IP asing dihasilkan melalui jaringan pribadi virtual (VPN), mereka perlu melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menentukan sifat insiden tersebut, ujar UDN melaporkan.
Ancaman bom datang tepat sebelum Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) dijadwalkan mengunjungi Kaohsiung untuk upacara yang menandai selesainya pemindahan Stasiun Kereta Api Tua Kaohsiung Minggu (26 September). Biro Keamanan Nasional dan polisi bersiaga tinggi pada hari kejadian dan mengerahkan anjing polisi ke pos-pos patroli.
Upacara berakhir tanpa insiden, dan tidak ada yang mencurigakan ditemukan di stasiun MRT selama akhir pekan.