Museum Istana Nasional (National Palace Museum, NPM) Taiwan, yang memiliki hampir 700.000 buah koleksi tetap artefak kekaisaran dan karya seni Tiongkok kuno, adalah salah satu museum terbesar di dunia, dengan rentang masa untuk koleksi benda peninggalan bersejarah lebih dari 10.000 tahun sejarah Tiongkok, mulai dari zaman Neolitikum hingga akhir Dinasti Qing.
Dengan banyaknya benda bersejarah yang menarik minat banyak wisatawan mancanegara datang berkunjung, namun karena adanya keterbatasan ruang dan
waktu pameran, badan pengelola NPM mengusung perluasan pembangunan ruang
pameran di wilayah Selatan Taiwan, dengan tujuan turut menyeimbangkan derap
pembangunan dan interaksi antara wilayah Utara dan Selatan Taiwan.
Setelah melalui serangkaian proses pembangunan yang cukup rumit dan menahun, akhirnya NPM cabang Selatan Taiwan, yang terletak di kota Taibao, Kabupaten Chiayi diresmikan penggunaannya pada tanggal 28 Desember 2015.
NPM Cabang Selatan memiliki peran yang cukup unik dan berbeda dengan NPM Taipei, yakni selain menjadi museum pendukung NPM Taipei, juga menjadi museum penjembatan kebudayaan antara Taiwan dengan negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Pasifik, sehingga NPM Cabang Selatan ditetapkan sebagai Museum Seni dan Budaya Asia.
NPM Cabang Selatan semakin menunjukkan perannya sebagai museum penjembatan antara Taiwan dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara, dimana pada hari Kamis tanggal 21 Desember 2017, NPM Cabang Selatan bekerjasama dengan
Taiwan Muslim Association meresmikan Musholla Pertama di dalam museum, dengan luas ruangan berkapasitas untuk sekitar 50 jemaah.
Saat ini jumlah WNI yang terdapat di wilayah Chiayi sekitar 6.300 orang. Selain
itu pihak Taiwan saat ini sedang berupaya menyediakan fasilitas rumah ibadah dan makanan halal bagi umat Islam yang berada di Taiwan, termasuk juga untuk kebutuhan menarik para turis yang beragama Islam berkunjung ke Taiwan.
Peresmian Musholla ini dihadiri oleh pejabat tinggi Taiwan, di antaranya Bupati Chiayi Mr. Chang Hua-Guan, Legislator Mr. Ho Tzu-fan, Duta Besar Arab Saudi Mr. Rafat Al Sayed, Imam Masjid Agung Taipei Haji Feng Tong-yu, Kepala Kantor Dagang
dan Ekonomi Indonesia di Taipei Mr. Robert James Bintaryo dan tamu undangan lainnya dari berbagai negara Muslim.
Peresmian ini dibuka oleh Wakil Direktur NPM Cabang Selatan, Mrs. Lee Fu-jen. Dalam kata sambutannya ia menyampaikan betapa pentingnya Mushola ini bagi negara-negara sahabat Taiwan, dimana mereka yang beragama Islam dapat
menjalankan ibadah sholat dengan mudah. “Saya mengapresiasi kehadiran negara
sahabat seperti Indonesia, Arab Saudi dan Negara Muslim lainnya di sini, guna melihat lebih dekat musholla yang ada di Museum ini”, ujar Mrs. Lee Fu-jen.
“Kami sangat berbahagia dapat hadir serta menyaksikan peresmian Mushola
ditempat ini. Sebagai Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia dan juga secara
pribadi kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dan masyarakat Taiwan,
khususnya Pemerintah dan masyarakat Chiayi atas prakarsa dan dibangunnya
Mushola yang akan diresmikan ini”, kata Mr. Robert James Bintaryo dalamsambutannya.
“Tentunya dengan adanya Mushola ini, akan memberikan tempat yang baik dan
kesempatan bagi umat Muslim yang berada atau sedang di Chiayi, yang mengunjungi
Museum ini untuk menjalankan kewajibannya melaksanakan sholat secara agama
Islam”, lanjutnya.
Untuk masyarakat Indonesia sendiri yang berada di Chiayi saat ini sekitar 6.300 orang terdiri dari pekerja migran dan pelajar Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Dengan semakin banyaknya sarana ibadah seperti mesjid dan mushola serta makanan halal yang tersedia di restauran maupun toko-toko swalayan akan memberikan citra dan promosi yang baik bagi turis asal negara muslim seperti
Indonesia, Saudi Arabia dan lain-lain. Saat ini turis asal Indonesia ke Taiwan sekitar
175.000 orang.
“Saya sekali lagi mengucapkan terima kasih dan selamat kepada Pemerintah
Chiayi, pihak Nasional Museum Chiayi, Taiwan Moeslem Association dan masyarakat
Chiayi atas berdirinya Mushola ini”, ujar Kepala KDEI mengakhiri sambutannya.
Peresmian diakhiri dengan pembacaan doa oleh Imam Besar Mr. Ishak Ma Shio-Chi dan pemotongan pita secara bersama-sama menandai Mushola National Palace Museum secara resmi dibuka untuk umum.
Dengan diresmikan Musholla ini diharapkan negara-negara sahabat seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Arab Saudi dan Negara Muslim dapat mengunjungi National Museum Palace, yang merupakan museum terbesar di Taiwan ini.
Koresponden: Tony Thamsir (Radio Taiwan International)