Foto diambil dari CNA.
Ketika pasien Corona di New Taipei City terus bertambah, pemerintah kota mengumumkan simulasi lockdown 21 hari untuk mempersiapkan prediksi bahaya memburuknya pandemi di Taiwan.
Mengikuti anjuran Walikota Hou You-yi (侯友宜) untuk menutup semua pusat olahraga, museum, dan perpustakaan di New Taipei City pada 20 Maret, pemkot pada hari Senin kemarin melakukan pelatihan lockdown dan mengevaluasi cara paling efektif untuk melakukan pembatalan sekolah dan distribusi sumber daya medis. Latihan itu diyakini sebagai tanggapan terhadap kasus-kasus kapal Angkatan Laut Taiwan baru-baru ini yang dikonfirmasi pada akhir pekan.
Walikota New Taipei City Hou You-yi (侯友宜) bersama CECC. Foto diambil dari CNA.
Hou mengatakan bahwa pemerintah kota berencana untuk menerapkan lockdown 21 hari dan melarang semua kegiatan tidak penting untuk warganya jika komunitas yang terjangkit menjadi terlalu banyak. Dia menjelaskan bahwa 21 hari dipersiapkan untuk simulasi lockdown karena masa inkubasi coronavirus 14 hari dan tambahan 7 hari bagi pembawa virus untuk pulih.
Wabah coronavirus Wuhan (COVID-19) kembali merebak di Taiwan karena angkatan laut Taiwan dari Palau telah membuat publik khawatir sehingga membuat masyarakat mengusulkan untuk lockdown.
Chen Shih-chung (陳 時 中), kepala Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) dan Menteri Kesehatan mengatakan pada konferensi pers Rabu (22 April) bahwa kluster virus corona baru-baru ini adalah keadaan darurat tetapi Taiwan masih aman dari penerapan lockdown.
Chen menyatakan bahwa setiap orang harus berhati-hati tetapi secara keseluruhan Taiwan telah berjalan hampir 10 hari tanpa ada kasus lokal.
Situasi ini harus dipertimbangkan dalam konteks pandemi global, kondisi lokal, dan kemampuan manajemen darurat Taiwan. Chen meyakinkan publik bahwa “Taiwan belum memerlukan lockdown”.