Foto diambil dari CNA.
Pemerintah harus mengambil tindakan lebih untuk melacak kasus COVID tanpa gejala, kata seorang pakar kesehatan terkemuka Kamis kemarin (17 Juni).
Taiwan dapat menggunakan metodenya sendiri untuk melakukannya, karena meempunyai lingkungan yang berbeda dari negara lain, menurut Chan Chang-chuan (詹长权), profesor di College of Public Health di National Taiwan University (NTU).
Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh TTV, Chan menjelaskan bagaimana berbagai negara telah menangani kasus virus corona tanpa gejala selama pandemi.
Pada awalnya, hanya munculnya gejala yang memberi tahu otoritas kesehatan bahwa infeksi telah terjadi, tetapi sekarang para ahli tahu tentang pentingnya kasus tanpa gejala dan kesulitan menemukannya, katanya.
Negara-negara besar dan negara bagian AS yang berpenduduk padat telah memilih untuk membangun jaringan stasiun pengujian cepat untuk melacak kasus tanpa gejala.
Karena Taiwan memiliki tingkat infeksi yang relatif rendah dibandingkan dengan negara lain, pakar kesehatan mengatakan dia meragukan perlunya metode intensif seperti itu. Sebaliknya, layanan kesehatan harus mencari sampel yang representatif di daerah-daerah tertentu dengan jumlah kasus karantina yang tinggi, katanya.
Chan juga menganjurkan studi tentang antibodi dan kekebalan yang ditargetkan pada infeksi COVID yang sebelumnya tidak terdeteksi.