Foto diambil dari CNA.
Sekelompok pekerja pada hari Kamis kemarin (3/11) berjanji akan menggelar aksi mogok makan pada hari berikutnya untuk memprotes rencana pemerintah melalui dewan Legislatif dengan cara amandemen undang-undang atau revisi UU tenaga kerja.
Kelompok aktivis, yang menyebut dirinya “Perjuangan Buruh Terhadap Presiden 2016” ini akan memulai mogok makan tak terbatas untuk memprotes rencana Presiden Tsai Ing-wen (蔡英文) yang akan merevisi Labor Standards Act dan menghilangkan tujuh hari libur nasional pada tanggal 8 November mendatang.
Aktivis tersebut menuduh pemerintah Partai Progresif Demokratik (DPP) tunduk pada tekanan bisnis dengan keputusannya menghilangkan tujuh hari libur nasional dan sebagai penggantinya hanya memberi aturan seminggu bekerja 40 jam. Namun para pekerja menilai bahwa dua isu itu tidak boleh dihubungkan bersama.
Seperti yang dilansir dari CNA, dua insiden baru-baru ini terjadi di mana para demonstran menyerbu kantor DPP pada 1 November dan 2 November dan menuliskan di halaman facebook bahwa partai tersebut gagal untuk menepati janjinya pada hak-hak buruh. Pada wall facebook partai DPP pun ditulis bahwa “Pekerja Berjuang Melawan Presiden”.
Akibat aksi protes tersebut, pengamanan ditingkatkan pada semua pintu masuk ke gedung legislatif.
Chen Yi-chieh (陳怡潔), pemimpin legislatif partai Pertama, mengatakan jika DPP tetap menutup pintu bagi kelompok-kelompok buruh, itu akan membuat masalah lebih buruk lagi.