Foto CECC diambil dari CNA.
Seorang pria Taiwan pada hari Kamis kemarin dikonfirmasi sebagai kasus ke-44 COVID-19, dua hari setelah ia kembali dari Meksiko, tempat ia bekerja.
Wakil Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Lo Yi-chun (羅一鈞) mengatakan, pria berusia 50-an, telah bekerja di Meksiko sejak Februari dan telah mencari perawatan medis di sana beberapa kali setelah ia menderita demam dan batuk pada 17 Juni.
Pria itu tidak dites COVID-19 di Meksiko, dan dia mulai membaik sekitar 25 Juni, kata Lo.
Setibanya di Bandara Internasional Taoyuan pada hari Selasa, pria itu diuji setelah ia melaporkan kepada petugas karantina bahwa ia telah sakit selama sekitar satu minggu, kata Lo.
Setelah konfirmasi dari tes positif COVID-19, ia ditempatkan di karantina rumah sakit, meskipun ia hanya memiliki infeksi paru-paru kecil, kata Lo.
Menurut Lo, lelaki itu mengenakan alat pelindung penuh, termasuk masker dan kacamata pelindung, di sepanjang perjalanannya dari Meksiko, yang termasuk pemberhentian transit di Amerika Serikat.
CECC mengatakan telah mengidentifikasi 23 orang yang telah melakukan kontak dengan pria itu dalam penerbangan ke Taiwan, termasuk 11 anggota awak.
Di bagian kelas bisnis tempat lelaki itu duduk, ada 12 penumpang lain, 11 di antaranya sekarang berada di karantina rumah di Taiwan, sedangkan orang ke-12 adalah seorang penumpang transit yang meninggalkan Taiwan pada hari yang sama, kata CECC.
Para anggota kru, yang mengenakan alat pelindung penuh selama penerbangan, telah diminta untuk melakukan manajemen kesehatan diri, kata CECC.
Pria itu adalah pasien COVID-19 kedua di Taiwan yang diyakini terinfeksi di Meksiko, menurut CECC.
Hingga Kamis, Taiwan telah mencatat total 448 COVID-19 kasus, dengan 357 diklasifikasikan sebagai impor, 55 sebagai diakuisisi secara lokal, dan 36 sebagai infeksi kluster di atas kapal angkatan laut.