Foto ilustrasi karantina bandara Taoyuan diambil dari Apple Daily.
Pejabat kesehatan di wilayah kota Tainan mengatakan pada media lokal bahwa seorang pekerja migran asal Filipina di Tainan telah dikonfirmasi terkena demam chikungunya, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dengan gejala yang mirip seperti demam berdarah.
Seperti yang dilansir dari CNA, pejabat tersebut mengatakan bahwa pekerja asal Filipina tersebut sebelumnya baru kembali pulang cuti dari negara asalnya mulai tanggal 8 Juni dan kembali pada tanggal 23 Juni.
Dia terdeteksi terkena demam saat tiba di Bandara Internasional Taiwan Taoyuan, dan sampelnya dikirim ke petugas kesehatan yang memastikan bahwa dia terkena demam chikungunya.
Ini adalah kasus penyakit pertama yang diimpor di Tainan, dan kasus keenam di Taiwan tahun ini.
Gejala demam chikungunya mirip dengan demam berdarah, namun perbedaan antara demam berdarah dan penyakit ini adalah beberapa pasien mengalami kelelahan yang bisa berlangsung selama berminggu-minggu, dan membuat persendian sakit sehingga membuat mereka tidak enak untuk bergerak.
Setelah digigit nyamuk pembawa virus tersebut masa inkubasi antara dua hingga 12 hari, dan pasien mengalami gejala mendadak demam, nyeri otot dan sendi, sakit kepala, mual dan kelelahan. Pasien juga mengalami ruam di kulit.
Gejalanya akan berlanjut selama tiga sampai tujuh hari. Namun penyakit ini tidak mematikan hanya saja sebagian pasien akan sembuh dalam waktu berminggu-minggu.