Foto diambil dari CNA.
Menteri Tenaga Kerja Hsu Ming-chun (许铭春) pada hari Senin (15 November) mengumumkan bahwa angkatan pertama pekerja migran Indonesia mulai memasuki Taiwan pada hari Rabu (17 November).
Dalam jumpa pers di luar Legislatif Yuan pada Senin pagi, Hsu mengatakan bahwa gelombang pertama dari 109 pekerja migran Indonesia telah masuk ke sistem. Sebanyak 96 telah ditugaskan ruang karantina, dan 11 akan dapat memasuki Taiwan lebih awal.
Hsu mengatakan bahwa mereka semua melamar menjadi pengasuh dan tidak ada yang mendaftar untuk pekerjaan industri. Dia menunjukkan bahwa hanya tujuh dari pelamar ini yang tidak divaksinasi.
Ketika ditanya apakah pekerja migran yang tidak divaksinasi dapat disuntik ketika mereka tiba di Taiwan, Hsu mengatakan bahwa berdasarkan peraturan Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC), pekerja migran yang tinggal di Taiwan dapat menerima vaksin yang sama dengan warga negara.
Pada hari Kamis (11 November), CECC mengumumkan bahwa Taiwan akan membuka kembali perbatasannya untuk pekerja migran dalam dua tahap. Pada tahap pertama, yang akan berlangsung hingga 14 Februari 2022, semua pekerja asing yang masuk akan dikirim ke pusat karantina untuk menjalani karantina selama 14 hari dilanjutkan dengan pemantauan kesehatan diri selama tujuh hari.
Menurut Kementerian Tenaga Kerja, telah disediakan 1.700 kamar untuk tenaga kerja gelombang pertama, dan majikan dapat masuk ke sistem pendaftaran untuk memulai proses pemasukan tenaga kerja asing.